Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menjadi trending topik di platform media sosial Twitter atau X baru-baru ini, karena memutus sepihak program bantuan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Akibatnya, sebanyak 12 ribu mahasiswa terancam putus kuliah.
Salah satu mahasiwa yang terdampak Ni Made Puspita Dewi. Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu tidak kuasa menahan air mata saat melihat namanya dinyatakan tidak layak sebagai penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Perempuan 23 tahun itu syok, karena diputus secara tiba-tiba oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terbersit impian almarhum ayahnya untuk kuliah sampai wisuda sirna.
Dewi bingung lantaran dikategorikan tidak layak menerima KJMU. Padahal, ia merupakan anak yatim piatu yang tinggal bersama sang nenek, yang hanya menerima bantuan sosial melalui Kartu Lansia dan terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Ini pertama kali saya kena dampak ini, biasanya saya dapat terus, karena saya kan yatim piatu dan Kartu Keluarga (KK) gabung sama nenek saya yang juga tidak mampu dan terdaftar di DTKS. Jujur ini buat saya drop, apalagi ini saya sudah semester enam dan masih magang, kepikiran orangtua itu bapak saya sudah meninggal gitu," ujarnya di pendopo Balai Kota Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.
"UNJ ini kan kampus impian bapak saya banget, terus belum sempat nemenin saya selesai wisuda, dia sudah ninggalin saya duluan. Terus jika sampai cabut kuliah, putus kuliah, saya tidak tahu bagaimana ngomong ke bapak saya, saya ngerasa bersalah," ungkapnya, dengan suara tercekat menahan tangis.