Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno saat mengunjungi Ekowisata Sungai Mudal di Kawasan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Namun, kata Sandiaga, kebaya asli Indonesia tentu sesuai dengan pakem sebagaimana yang ditetapkan dalam warisan budaya tak benda.
Di sisi lain, kata Sandiaga, negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara sebenarnya juga memiliki pakaian adat serupa dengan kebaya. Namun jika merujuk kebaya khas Indonesia, tentunya harus sesuai dengan pakem dan nilai moral.
"Tapi kalau kita bicara pakem tentu kita merujuk pada kebaya yang sudah diakui oleh warisan budaya tak benda Indonesia, dan itu adalah yang harus diikuti. Tapi kalau mereka mau memberi inovasi, dan menganggap ini adalah kebaya yang diadaptasi dengan beberapa tren kekinian, tentunya ini merupakan hak dari masing-masing desainer untuk melakukan kreasi," ungkapnya.
"Buat saya ini bagian dari pada dunia menghargai kebaya Indonesia yang sekarang juga dalam sedang proses pendaftaran sebagai warisan budaya tak benda secara kolektif, dengan negara-negara ASEAN lain. Karena kebaya ini juga dishare oleh Malaysia, Singapura Brunei, dan Thailand Selatan, jadi ini milik bersama," sambung Sandiaga.