Jakarta, IDN Times - Puluhan kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 terus berdatangan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Hingga Kamis (1/11), RS Polri telah menerima delapan kantong jenazah baru hingga total menjadi 56 kantung jenazah.
Kepala RS Polri Komisaris Besar Polisi Musyafak mengatakan hasil 48 kantong yang telah diperiksa, menunjukan kecilnya kemungkinan pesawat Lion Air JT 610 itu meledak atau terbakar.
Bagaimana hasil identifikasi jenazah selengkapnya?
Musyafak mengungkapkan hasil pemeriksaan kantong jenazah belum ditemukan tanda-tanda adanya luka bakar, sehingga kecil kemungkinan pesawat tersebut terbakar atau meledak.
“Dari pos mortem kemarin dari 48 kantong jenazah yang diperiksa, tak ada satu pun bagian tubuh yang menunjukan adanya luka bakar,” ujar dia.
Pada hari ketiga setelah jatuhnnya Lion Air JT 610, kata Musyafak, Pos Antemortem telah menerima delapan kantong jenazah tambahan, sehingga jumlahnya menjadi 56 kantong. Dari jumlah tersebut terdapat ratusan bagian tubuh yang akan diambil sampel DNA.
“Total 56 kantong jenazah. Hari pertama 24, kedua 24, hari ini ada delapan. Dari 56 ini ada 238 sampel yang bisa diambil dan kita periksa (DNA),” ujar dia.
Musyafak menambahkan pengambilan dan pemeriksaan DNA jenazah korban Lion Air JT 610 ini tak hanya dilakukan di Jakarta. Sejumlah kota lain yakni Surabaya dan Bangka Belitung (Babel) juga bisa, demi memudahkan proses pengidentifikasian.
“Kita buka posko di sana (Babel). Kalau di Surabaya ada juga kita buka boleh di sana. Kita berikan upaya pelayanan terbaik untuk memudahkan keluarga,” ungkap dia.
Semoga proses identifikasi korban Lion Air JT 610 segera tuntas, ya guys.