Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
D0A3035C-F025-46E6-BE88-CA54BA8499FD.jpeg
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Intinya sih...

  • Pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta adalah anak yang berhadapan dengan hukum menurut Polda Metro Jaya.

  • Perlindungan khusus diberikan kepada terduga pelaku, termasuk menjaga identitas dan privacy.

  • Ada 96 korban luka-luka, 32 di antaranya masih dirawat, termasuk terduga pelaku yang dipindahkan ke RS Polri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya mengungkap status pelaku peledakan SMAN 72 Jakarta merupakan anak yang berhadapan dengan hukum. Terduga pelaku merupakan siswa di sekolah tersebut.

“Yang bersangkutan masih berstatus anak dan anak yang berhadapan dengan hukum,” kata Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro Jaya, Senin (10/11/2025).

Oleh karena itu, Budi memastikan terduga pelaku mendapat perlindungan khusus sesuai aturan perundang-undangan. Di antaranya, identitas pelaku akan dijaga.

“Makanya kami juga mengimbau untuk kita bersama-sama tidak menuliskan nama asli dari orang yang kita maksud. Hanya dengan inisial, termasuk menjaga privacy, artinya alamat juga keluarga, karena tidak ada kaitan dengan peristiwa yang dilakukan oleh yang bersangkutan,” ujar dia.

Dalam peristiwa ini, terdapat 96 korban luka-luka. Hingga hari ini, 32 korban masih dirawat.

Sebanyak 13 orang dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, 17 orang di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, satu orang di Rumah Sakit Pertamina Jaya, dan satu orang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Adapun seorang korban yang dipindahkan ke RS Polri merupakan terduga pelaku.

“Kalau di RS sebelumnya anak ini ditaruh dalam satu ruangan yang ada beberapa orang. Sehingga untuk mencegah terjadinya infeksi, makannya di RS Polri dalam satu ruangan,” kata Budi.

Selain itu, dengan pemindahan ini memudahkan penyidik mendalami informasi. Sebab, saat ini terduga pelaku sudah dalam kondisi sadar.

“Apabila dalam perkembangan kondisi kesehatan semakin baik, itu akan lebih memudahkan penyidik untuk meminta keterangan,” ujar Budi.

Editorial Team