Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berhasil menangkap empat tersangka penipuan berkedok robot trading Fahrenheit. Keempatnya adalah D, ILJ, DBC dan MF.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menjelaskan, para pelaku mengajak para masyarakat untuk ikut trading di Farhenheit ini.

“Kami sudah mengamankan empat pelaku. Mungkin ada di belakang ini ada tiga, yang satu baru saja kami amankan sedangkan kami lakukan riksaan,” ujar Auliansyah saat jumpa persnya di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2022).

1. Para tersangka mengiming-imingi masyarakat dengan robot trading

Robot Trading Fahrenheit (dok. IDN Times/Istimewa)

Auliansyah menjelaskan, para tersangka mengiming-imingi masyarakat dengan robot trading maka akan terhindar dari kerugian uang yang mereka depositkan di Fahrenheit. Para pelaku juga mengajak masyarakat dengan menginvestasikan dana yang dikelola oleh bos Fahrenheit, Hendry Susanto.

“Para memeber yang menjadi korban menginvestasikan dana pada akun trading Fahrenheit ini dengan mengirimkan dananya dengan cara mentransferkan ke rekening milik pelaku atau tersangka dengan inisial D,” ujar Auliansyah.

2. Para member diwajibkan membeli robot trading

Daftar harga paket Fahrenheit (Dok.Nivek)

Para memeber nantinya diwajibkan membeli robot trading seharga satu persen dari dana yang diinvestasikan. Mereka juga menjelaskan kepada member bahwa robot trading Fahrenheit memiliki slogam yaitu D4; Duduk, diam, dapat duit.

“Nah, dengan ini yang mereka sampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mungkin merasa yakin sehingga menempatkan uangnya robot trading Fahrenheit ini,” ujar Auliansyah.

3. Polisi masih berburu Hendry Susanto

Pemilik robot trading Fahrenheit, Hendry Susanto (Dok. Istimewa)

Auliansyah menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih memburu bos PT FSP Akademi Pro, Hendry Susanto. Polisi tengah mengembangkan informasi mengenai direktur Fahrenheit itu.

"(Keberadaan) masih kita profiling," ujarnya.

Editorial Team