Politisi PDIP Polisikan 2 Akun Sebar Hoaks Megawati Meninggal

Henry menjelaskan ia datang ke Polda Metro Jaya untuk membuat laporan tersebut kemarin, ditemani dua anaknya yakni Radhitya Yosodiningrat dan Ragahdo. Dia mengatakan video hoaks Megawati yang mencatut namanya adalah rekaman gambar dirinya saat melayat Nazarudin Kiemas.

"Padahal gambar dan suara saya itu adalah rekaman gambar dan suara saya pada 2019 saat wafatnya Bapak Nazarudin Kiemas, politisi senior PDI Perjuangan (atau) adik kandung almarhum bapak Taufiq Kiemas," ucapnya.

Henry melaporkan kedua pemilik akun itu dengan Pasal 27 ayat 3 Juncto Pasal 45 ayat 3 UU Nomor 19 Tahun 2016, tentang ITE dan atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menepis kabar tentang kondisinya yang memburuk hingga dilarikan ke rumah sakit. Megawati menegaskan dirinya sehat sehingga bisa menghadiri acara Sekolah Partai Pendidikan untuk Kader Madya yang digelar PDIP.

Menurut Megawati, kabar yang beredar soal kesehatannya itu berlebihan. Apalagi sempat beredar juga gambar seseorang yang tengah terbaring di tempat tidur rumah sakit dan dikabarkan itu adalah Megawati.

"Saya bilang ke sekretaris, jangan ngamuk-ngamuk, biarkan saja. Kita kan ada yang punya, serahkan saja pada yang punya. Mereka mungkin lupa. Sampai membuat sebuah hoaks yang sangat mengarah kepada suatu berlebihan. Kehidupan manusia sudah ada yang punya," ujar Megawati seperti yang disiarkan langsung di kanal YouTube PDI Perjuangan, Jumat (10/9/2021).

Megawati lalu mengingatkan kader PDIP agar tetap solid dan teguh. Sebab, hal itu bisa menjadi perisai untuk mengalahkan hoaks yang beredar.

"Kalian dari seluruh kader, seluruh petugas partai, simpatisan, itu tetap harus teguh, solid. Itu gak ada, tidak ada sebuah hal yang dapat menggempur hal seperti itu karena yang namanya soliditas, teguh sabar, tegar, adanya di sini. Jadi bukan dinding yang bisa dijebol dan sebagainya," tutur Megawati sambil menunjuk ke dadanya.