Pakar keamanan siber, Dr. Pratama Persadha. (ANTARA FOTO/Kliwon)
Sementara, pakar keamanan siber dari CISSReC, Pratama Persadha, menyebut ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gangguan total seperti yang terjadi pada Pusat Data Nasional (PDN) Kemkominfo pada Kamis lalu.
Beberapa di antaranya seperti gangguan pasokan listrik, kerusakan server, hingga gangguan koneksi internet seperti serangan siber DDoS atau Ransomware.
Diketahui, serangan terakhir pernah dialami Bank Syariah Indonesia (BSI). Meskipun manajemen BSI pada 2023 mengklaim dana nasabah tetap aman.
"Jika memang yang terjadi karena serangan siber maka risiko yang mengancam akan semakin besar. Karena tidak hanya mengganggu layanan tetapi juga bisa menyebabkan bocornya data pribadi," ujar Pratama di dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/6/2024).
Imigrasi, kata Pratama, juga sudah pernah terkena serangan siber. Akibatnya terjadi kebocoran terhadap 34 juta data paspor. Ia pun mewanti-wanti situasi semakin berbahaya bila peretas bisa mengakses server di PDN.
"Tentu saja kebocoran data yang terjadi tidak hanya akan menimpa Ditjen Imigrasi, tetapi juga institusi lainnya yang menggunakan PDN untuk penyimpanan data masyarakat," katanya.