Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada awal masa kepemimpinannya percaya diri bisa menganggarkan Rp15 ribu per porsi untuk program makan bergizi gratis. Saat muncul isu anggaran makan bergizi gratis Rp7.500 per porsi, orang dekat Prabowo ramai-ramai membantah.
Namun, setelah 39 hari memimpin, Presiden Prabowo mengumumkan anggaran makan bergizi gratis Rp10 ribu. Prabowo beralasan, dana pemerintah tidak cukup apabila anggaran program makan bergizi gratis Rp15 ribu per porsi.
"Kalau kita rinci, program (makan) bergizi (gratis) ini nanti rata-rata minimumnya atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp10 ribu per hari, kurang lebih. Kita ingin Rp15 ribu, tapi kondisi anggaran mungkin Rp10 ribu, kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi," ujar Prabowo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Prabowo menjelaskan, meski jumlah Rp10 ribu per porsi terlihat minim, perhitungan yang dilakukan menunjukkan angka tersebut mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar, terutama di daerah-daerah tertentu. Program ini dirancang agar tetap menjaga kualitas meski dengan biaya terbatas.
Menurut data yang dihimpun pemerintah, rata-rata keluarga miskin di Indonesia memiliki tiga hingga empat anak. Dengan jumlah tersebut, bantuan dari program ini dapat mencapai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari per keluarga. Jika dihitung dalam sebulan, angka ini dapat mencapai sekitar Rp2,7 juta per keluarga.
"Kalau rata-rata keluarga, keluarga golongan yang berada dalam keadaan, katakanlah di desil-desil bawah itu, kita perkirakan anaknya rata-rata tiga sampai empat, berarti tiap keluarga bisa menerima minimal atau rata-rata bisa Rp30 ribu per hari," tutur dia.