Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Velix Vernando Wanggai (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Sementara, Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Velix Vernando Wanggai menjelaskan, upaya yang dilakukan Prabowo ialah bertujuan untuk bisa mengelola dua sayap besar, yakni komponen yang berkenaan dengan pemerintah pusat dan daerah.
"Ini adalah sebuah komitmen yang besar dari Bapak Presiden, sebuah keputusan politik untuk bisa mengelola langkah-langkah, dua sayap besar di dalam mengelola percepatan pembangunan Papua. Tentu adalah sayap kementerian dan lembaga, termasuk BUMN di sini, dengan segala regulasi, kebijakan, program, anggaran, dan juga berbagai rancangan-rancangan strategis ke depan terutama 5 tahun ke depan," ungkap dia.
"Tapi di sisi lain, kita juga memiliki sayap pemerintahan daerah. Khususnya adalah para Gubernur, para Bupati/Walikota yang juga memiliki berbagai prioritas, regulasi-regulasi lokal, strategi program, dan anggaran, sehingga ini perlu ada sebuah keterpaduan," lanjut Velix.
Oleh sebab itu, Prabowo membentuk Komite Eksekutif Papua untuk menyelaraskan berbagai komponen pusat dan daerah.
"Memadukan dari sayap regulasi sektoral dan regulasi daerah, memadukan kebijakan dan strategi, memadukan pendekatan sektoral dengan kontekstual daerah atau kontekstual Papua. Kemudian melihat aspirasi yang berkembang dari daerah kemudian yang bisa dirumuskan menjadi sebuah kebijakan nasional untuk masyarakat di Tanah Papua," ungkap dia.