Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekonomi Papua Tengah Kontraksi Imbas Gangguan Operasional di Freeport

Ekonomi Papua Tengah Kontraksi Imbas Gangguan Operasional di Freeport
Ilustrasi ekonomi yang menurun (sumber: freepik.com)
Intinya sih...
  • Pertumbuhan ekonomi Papua Tengah minus 8 persen akibat gangguan operasional di PT Freeport Indonesia.
  • Adanya ekspor dari Freeport yang tertahan, smelter yang pernah terbakar, kemudian ada longsor yang membuat produksi Freeport menjadi tertahan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melaporkan perkembangan situasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah kepada Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan tersebut, Tito menyampaikan adanya kontraksi ekonomi di Provinsi Papua Tengah akibat gangguan operasional pada sektor pertambangan.

Pertumbuhan ekonomi di Papua Tengah minus 8 persen. Hal ini disebabkan oleh serangkaian insiden yang menghambat aktivitas produksi dan ekspor di PT Freeport Indonesia.

“Saya sampaikan, tanya beliau kenapa penyebabnya, di antaranya karena adanya ekspor dari Freeport yang tertahan, adanya smelter yang pernah terbakar, kemudian ada longsor yang membuat produksinya mereka menjadi tertahan. Itu mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Papua Tengah, Timika mengalami kontraksi minus 8 persen," ujar Tito di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/11/2025).

1. Inflasi Indonesia 2025 year on year 2,86 persen

Ekonomi Papua Tengah Kontraksi Imbas Gangguan Operasional di Freeport
Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)

Selain isu pertumbuhan ekonomi, Mendagri juga memaparkan data inflasi nasional. Angka inflasi saat ini berada dalam kategori aman berkat stabilitas harga pangan. Beras, yang sebelumnya kerap menjadi penyumbang inflasi, kini justru mengalami penurunan harga di banyak daerah.

“Saya melaporkan bahwa inflasi kita di angka year on year-nya 2,86 persen, tapi year to date-nya 2,1 persen, artinya cukup terkendali baik. Terutama sektor pangan juga malah menjadi penyumbang deflasi," ucap dia.

Terkait komoditas beras, kata Tito, kondisinya inflasinya membaik berkat kerja sama lintas sektor.

“Beras sangat bagus, daerah-daerah yang mengalami penurunan makin banyak, yang mengalami kenaikan hanya sedikit sekali," kata dia.

2. Kenaikan harga emas kerek inflasi

Ekonomi Papua Tengah Kontraksi Imbas Gangguan Operasional di Freeport
ilustrasi logam emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Meski pangan terkendali, terdapat faktor eksternal yang memicu kenaikan inflasi di sektor lain. Kenaikan harga emas dunia akibat dinamika global menjadi salah satu pendorong utama.

“Kemudian ada pendorong lain kenaikan itu ,di antaranya adalah masalah harga emas karena memang harga emas dunia naik, ada situasi geopolitik, ada fenomena dedolarisasi misalnya," ucap Tito.

3. Serapan anggaran di daerah masih 68 persen

Ekonomi Papua Tengah Kontraksi Imbas Gangguan Operasional di Freeport
Ilustrasi APBD (IDN Times)

Terkait realisasi anggaran, Tito melaporkan, serapan belanja daerah per 23 November 2025 rata-rata masih berada di angka 68 persen, sementara pendapatan mencapai kisaran 82 hingga 83 persen. Presiden Prabowo sempat mempertanyakan besarnya dana yang masih tersimpan di bank daerah, yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah.

“Beliau tanya kenapa masih ada daerah-daerah yang simpan di bank? Ada totalnya lebih kurang Rp203 triliun dari seluruh gabungan provinsi, kabupaten, kota. Tapi ini terjadi karena satu, kepala-kepala daerah ini banyak yang dilantiknya kan Februari, 20 Februari 2025," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Saham Milik Djarum Group yang Terdaftar di BEI

24 Nov 2025, 21:32 WIBBusiness