Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf "JK" Kalla angkat bicara soal rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menambah jumlah menteri. Prabowo diisukan ingin menambah menteri yang semula ada 34 menjadi 40.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu berharap penambahan jumlah menteri hingga 40 bukan semata-mata demi mengakomodasi kepentingan dari partai politik pendukungnya. Tetapi, bila itu satu-satunya yang menjadi pertimbangan Prabowo, maka kebijakan tersebut hanya memiliki motif politis.
"Itu artinya bukan lagi kabinet kerja, bukan zaken kabinet. Tetapi, kabinet yang lebih politis," ujar JK di Jakarta Selatan pada Selasa (7/5/2024).
Ia menambahkan dalam membentuk kabinet bukan berapa banyak jatah kursi yang disediakan. Melainkan, tugas dan fokus prioritas apa saja yang hendak dikerjakan.
Ia juga membandingkan kabinet di era Presiden Sukarno yang memiliki 100 menteri. Ujung-ujungnya pemerintahan tak berjalan secara efektif.
"Pernah kita (punya) 100 menteri. Itu hanya politis saja. Memberikan kesempatan ke semua orang, tetapi gak bisa jalan (pemerintahannya)," katanya.