Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku bersyukur melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Sebab, meski krisis pangan dan energi sedang melanda dunia, namun situasi Indonesia masih jauh lebih baik dibandingkan Sri Lanka. Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe pada 6 Juli 2022 lalu mengumumkan negaranya sudah bangkrut.
"Kita patut bersyukur Indonesia (kondisinya) seperti sekarang ini. Kita lihat apa yang terjadi di Sri Lanka dan di belahan bumi lainnya. Lihat apa yang terjadi di Pakistan, total ada sejumlah negara yang di ambang kebangkrutan," ungkap Prabowo ketika berbicara di acara Fatayat NU dan dikutip dari YouTube NU pada Sabtu, (16/7/2022).
Ia menambahkan salah satu penyebab kebangkrutan itu lantaran krisis energi dan pangan yang semakin parah. Selain dipicu pandemik COVID-19, energi dan pangan semakin mahal karena terdampak dari perang di Ukraina.
"Kita bisa bayangkan bila tidak ada BBM (Bahan Bakar Minyak), tidak ada lampu, listrik, tidak ada angkutan yang jalan. Bagaimana roda ekonomi, bagaimana mencari penghasilan, bagaimana rumah sakit kita bisa berjalan?" Maka, kita pantas untuk bersyukur," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Di dalam forum itu, Prabowo turut menyebut faktor lainnya yang berperan Indonesia tak berada di ambang kebangkrutan lantaran para pemimpinnya yang memiliki kebijaksanaan. Sehingga, di Indonesia tercipta perdamaian, kerukunan dan stabilitas.
"Tidak mungkin suatu negara bisa menghadapi kesulitan bila para pemimpinnya tidak kompak, tidak rukun dan tak bisa bekerja sama," katanya lagi.
Namun, apa benar situasi perekonomian di Indonesia di masa mendatang aman-aman saja?