Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang Pemilu 2024, Hubungan PKB-Gerindra Makin Lengket

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid (kiri) ketika menyapa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan). (Dokumentasi PKB)

Jakarta, IDN Times - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku relasinya dengan Partai Gerindra makin lengket. Bahkan, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menggambarkan hubungan kedua partai politik (parpol) itu sudah bak lebah dan bunga. Keduanya saling menguntungkan untuk menghasilkan 'madu'. 

Dikutip dari keterangan tertulis PKB, kedekatan kedua parpol ditandai dengan kehadiran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di arena Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Jakabaring Sport City, Palembang, Jumat, (15/7/2022). Baik Jazilul maupun Prabowo mengaku memenuhi undangan dari Pengurus Pusat Fatayat NU yang sedang menggelar hajatan kongres.

Acara itu menjadi agenda tertinggi di Fatayat NU. Sebab, salah satu agendanya bakal memilih ketua umum PP Fatayat NU periode 2022-2027. 

Prabowo datang dengan kemeja dan celana berwarna cokelat yang menjadi ciri khasnya. Ia terlihat menjabat tangan dan menepuk-nepuk pundak Jazilul ketika keduanya berada di atas panggung.

Prabowo, ditulis PKB hadir di acara NU dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan. Sedangkan, Jazilul hadir untuk mewakili Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar. 

"Jadi, hubungan yang terjalin di antara kedua partai sudah antar pengurus di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota. PKB memang sedang bekerja sesuai dengan pertemuan antar struktur, baik provinsi maupun cabang. PKB-Gerindra hari-hari ini ya bekerja bareng-bareng juga. Kami makin lengket," kata dia. 

1. Prabowo datang ke acara Fatayat NU didampingi purnawirawan jenderal

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto/pri.)

Sementara, Prabowo datang ke acara Fatayat NU tak seorang diri. Ia justru sengaja mengajak para kerabat seniornya di TNI. Prabowo mengaku grogi karena harus hadir di tengah 'emak-emak' Fatayat NU. 

"Karena saya grogi, maka saya undang beberapa jenderal senior untuk mengawal saya," ujar Prabowo sambil berkelakar. 

Ia kemudian mengenalkan sejumlah jenderal yang ikut menemaninya ke Jakabaring. Dalam pidatonya, Prabowo semula sempat bertanya-tanya mengapa diundang oleh Fatayat NU. Namun, akhirnya ia menemukan jawabannya bahwa para perempuan memiliki kewajiban untuk ikut membangun bangsa dan keselamatan negara. 

"Emak-emak ini ikut berkewajiban, bertanggung jawab atas keselamatan bangsa dan negara Indonesia. Itu juga sangat logis, kenapa? Karena emak-emak dan kaum ibu, mereka melahirkan generasi penerus. Kaum ibu lah yang melahirkan, mendidik, dan membesarkan generasi penerus kita," kata pria yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopasus di TNI Angkatan Darat (AD) itu. 

Ia menambahkan, apabila kaum perempuan Indonesia lemah, maka anak-anak yang dilahirkan juga lemah.

"Berarti, generasi penerus kita akan lemah, berarti bangsa kita akan lemah. Kita mengerti di dunia sekarang ini bangsa yang lemah akan dijajah oleh bangsa lain. Bila bangsa ini diinjak-injak oleh bangsa lain, maka kekayaannya pun akan dicuri," katanya.

2. Prabowo mengapresiasi peran besar NU dalam ciptakan perdamaian di Indonesia

Prabowo Subianto. twitter/prabowo

Selain itu, Prabowo juga mengapresiasi peran besar NU dan Fatayat karena telah berperan besar dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian di Indonesia. Ia pun bersyukur di Indonesia ada ormas Islam seperti NU. 

"Kita bersyukur punya NU yang begitu besar dan berpengaruh yang dipimpin oleh para pemimpin yang arif dalam mewujudkan perdamaian. Kita bersyukur, NU yang diyakini sebagai pilar stabilitas di Republik ini," kata dia. 

Pengabdian NU, ujar Prabowo, sangat luar biasa bagi Indonesia sejak dulu hingga sekarang. 

3. Deklarasi koalisi PKB-Gerindra tunggu kesepakatan soal penetapan capres

IDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara, Gus Jazilul pernah mengatakan pihaknya bakal mendeklarasikan koalisi bersama Gerindra ketika sudah memiliki nama calon Presiden (capres) yang bakal diusung. Meski belum resmi, ia mengatakan, deklarasi koalisi itu nantinya sekaligus mengumumkan pasangan capres.

"Secara alamiah, yang begitu tuh sudah koalisi. Cuma kadang-kadang kita kan butuh peresmian, deklarasi. Itu tentu kita harus mempersiapkan yang lain," ujar Jazilul pada 1 Juli 2022. 

Ia pun sempat menyindir parpol lain yang sudah mendeklarasikan berkoalisi namun nama capresnya masih belum ditentukan. 

"Ya mestinya begitu (sudah ada nama capres) kalau deklarasi. Kok tidak ada pasangannya? (Nanti) kayak yang itu," sindir Jazilul.

Pihaknya juga berencana untuk mendeklarasikan koalisi di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Namun, Jazilul mengaku masih menunggu momen yang tepat. 

"Kalau (deklarasi) di IKN kan keliatannya bagus karena ada semangat baru untuk melanjutkan (proyek pembangunan IKN)," tutur dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Deti Mega Purnamasari
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us