Prabowo dan Elite PKS Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas

Salah satu pokok bahasan dalam pertemuan tersebut adalah penguatan sistem demokrasi yang lebih sehat dan efisien. Al Muzammil menekankan, demokrasi seharusnya tidak memberatkan dari sisi biaya dan mampu melahirkan pemimpin yang benar-benar dikehendaki rakyat.

“Ikhtiar kita bagaimana meminimkan, mengurangi korupsi money politic yang ada, dan korupsi secara umumnya di negara kita,” ucap dia.

Selain demokrasi, topik ekonomi nasional juga menjadi perhatian khusus. Para pemimpin PKS dan Presiden Prabowo mendiskusikan bagaimana konstitusi, terutama Pasal 33 UUD 1945, dapat dijalankan untuk mengelola kekayaan alam secara optimal demi kesejahteraan rakyat.

“Kita bicarakan sehingga termasuk amanat Pasal 33 itu adalah peraturan perundangan-undangan yang khusus nantinya. Perlu kita pikirkan tentang sistem perekonomian Indonesia yang bisa mengarahkan bagaimana sumber daya alam, segala kekayaan di Indonesia betul-betul bisa untuk kemakmuran masyarakat,” kata dia.

Dalam ranah internasional, PKS menyampaikan aspirasi agar Indonesia dapat terus memainkan peran penting dalam isu-isu dunia Islam, termasuk perjuangan rakyat Palestina. Mereka juga berharap Indonesia lebih aktif di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

“Pak Prabowo juga memberikan perhatian besar karena memang situasi dunia Islam sangat membutuhkan peran Indonesia yang mayoritas muslim, dan kita terkenal muslim yang moderat, yang bisa banyak diterima oleh segenap pihak,” ujar Muzammil.

Pertemuan ini juga menjadi bagian dari komunikasi politik menjelang agenda internal PKS, seperti Musyawarah Nasional (Munas) yang akan datang. PKS juga mengundang Prabowo pada munas yang digelar September 2025.

"Kami juga mengundang Pak Prabowo sebagai pimpinan pemerintahan, pimpinan negara kami undang untuk hadir pada Munas kami, kurang lebih pada September nanti," imbuhnya.