Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8). ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
Prabowo pun mengimbau agar seluruh elemen masyarakat di Indonesia, terutama anak muda, tidak melupakan sejarah perjuangan kemerdekaan. Ia membahas, cita-cita pendiri bangsa Indonesia mendirikan sebuah negara merdeka adalah agar masyarakat bebas dikuasai oleh pihak lain. Menurutnya, penjajahan artinya nasib rakyat dikuasai oleh bangsa lain.
"Mereka menjajah kita karena kita ingin mereka yang hidup sejahtera, mereka mengambil kekayaan kita, mereka mengambil harta kekayaan kita dan mereka memakai kita. Nenek-nenek kita mereka pakai sebagai budak, yang bekerja atas perintah mereka," tegas Prabowo.
"Bisa dikatakan kita menjadi kuli, menjadi hewan tunggangan, kita disuruh bekerja, menjadi sapi perahan. Ini untuk generasi penerus, jangan sekali-kali dilupakan bahwa kita merdeka karena raturan tahun perjuangan fisik, perang, perang, perang," sambungnya.
Prabowo lantas menyinggung, Indonesia selama ratusan tahun diganggu, diinvasi, bahkan diadu domba. Perpecahan inilah yang disebut jadi penyebab masyarakat yang hidup di garis kemiskinan semakin banyak.
"Jangan sekali-kali lupa itu bahwa kita ratusan tahun diganggu, diinvasi, diadu domba. Suku sama suku, agama sama agama, dan akhirnya terjadilah kemiskinan.