Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

HUT Ke-80 RI, Megawati Soroti Kemiskinan hingga Rapuhnya Etika Moral

WhatsApp Image 2025-08-17 at 09.16.39.jpeg
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menggelar upacara hari kemerdekaan RI bersama kader-kadernya di Sekolah Partai di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2035) (IDN Times/Amir Faishol)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menegaskan kemerdekaan tidak boleh dipandang sekadar simbol, melainkan pintu gerbang untuk membangun kehidupan berbangsa yang berdaulat dalam bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan amanat dalam upacara kemerdekaan, Lapangan Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025).

Dalam pidatonya, Megawati mengingatkan bahwa Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan di tengah gegap gempita perayaan HUT ke-80 RI. Ia pun menyinggung soal kemiskinan dan kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan, krisis pangan global, intervensi kekuatan asing, hingga kerapuhan etika dan moral dalam penyelenggaraan negara.

"Kemerdekaan yang kita nikmati ini bukanlah hadiah. Sekali lagi, bukanlah hadiah. Sekali lagi, bukanlah hadiah. Ia adalah hasil cucuran darah, keringat," kata Megawati.

Megawati menegaskan, PDIP merupakan partai ideologis milik rakyat marhaen—seorang petani yang selalu mendambakan supaya bisa hidup secara adil dan mahmur. Ia menegaskan, PDIP akan konsisten memegang teguh ajaran Bung Karno.

"Tanggung jawab kita adalah memastikan bangsa Indonesia harus memilih melangkah di jalan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Presiden ke-5 RI itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amir Faisol
EditorAmir Faisol
Follow Us