Prabowo Subianto bersama Ketum NasDem Surya Paloh pada Jumat (22/3/2024). (IDN Times/Amir Faisol)
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sempat mematok jatah lima kursi menteri untuk partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurutnya, Golkar layak mendapat jatah banyak kursi menteri karena berhasil unggul di 15 provinsi dalam Pileg DPR RI.
“Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah. Kalau yang kami sebut lima itu minimalis,” kata Airlangga dalam acara syukuran pengurus Golkar di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/3/2024) lalu.
Tak lama berselang, Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia meluruskan pernyataan Airlangga tersebut. Ia mengatakan, kewenangan nama menteri yang dipilih sepenuhnya ada di tangan presiden terpilih.
"Saya kira kita harus paham betul kita ini kan sistem pemerintahannya sistem presidential, jadi yang mempunyai hak tertinggi hak prerogatif tertinggi adalah presiden," kata Doli kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin (18/4/2024).
"Nah waktu kemarin acara di Bali sebetulnya kan acara internal yang kemudian terkuak oleh media. Sebetulnya informasi yang memberikan semangat saja kepada kawan-kawan internal yang memang waktu itu kan berterimakasih kepada ketua-ketua DPD atas kerja samanya," sambungnya.
Beberapa hari kemudian, Prabowo memberikan sinyal bahwa PAN akan mendapat jatah kursi lebih karena loyalitasnya telah mendukung sejak Pemilu 2014 lalu.
Prabowo menilai, partai berlambang matahari berwarna putih itu merupakan pendukung setia karena selalu mendukung meski sempat kalah dua kali.
Prabowo lantas menyebut bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa mungkin tak menduga ketika dirinya menyusun kabinet. Sebab, tak menutup kemungkinan dirinya memberikan kursi menteri lebih banyak kepada PAN.
"Karena itu lah sekarang, saudara-saudara mungkin akan melihat bahwa Prabowo Subianto tidak akan pernah melupakan mereka-mereka yang berjuang," kata Prabowo dalam pidatonya di acara buka bersama di DPP PAN.
"Nanti Pak Zulkifli Hasan dan Pak Hatta akan mungkin kaget dalam menyusun atau mengajukan (kandidat menteri). Mungkin yang diminta X, mungkin yang dikasih bisa bisa lebih dari X," lanjut Prabowo yang kemudian disambut riuh tepuk tangan kader PAN.
Kemudian, Prabowo juga mengajak NasDem bergabung ke dalam pemerintahannya nanti. Hal itu disampaikan saat bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Paloh mengaku belum ada keputusan untuk bergabung ke dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran karena masih akan melihat semua perkembangan ke depan. Menurut Paloh, kemungkinan NasDem untuk bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran masih terbuka lebar.
"Kita lihat perkembangan ke depan," ujar Paloh usai menerima Prabowo Subianto, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024).
"Fifty-fifty possibility (50:50 kemungkinannya) ya," lanjutnya.