Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
60538257-b975-4638-a7b0-88c71110f4cc.jpeg
Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Intinya sih...

  • Prabowo berhasil menyatukan kepentingan ekonomi dengan Uni Eropa

  • Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasok global, terutama dalam konteks transisi energi bersih dan digital

  • Implementasi CEPA diharapkan menjadi pengubah permainan dalam hubungan perdagangan kedua kawasan

Brussels, IDN Times  – Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). Perjanjian ini membuka jalan bagi produk-produk Indonesia untuk lebih leluasa masuk pasar Eropa.

Presiden RI Prabowo Subianto, dalam konferensi pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Minggu (13/7) siang waktu setempat, menyebut kesepakatan ini sebagai terobosan penting yang sangat strategis di tengah ketidakpastian global.

“Hari ini, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kami telah mencapai terobosan penting. Setelah sepuluh tahun proses negosiasi, kami telah menyelesaikan kesepakatan menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif yang pada dasarnya merupakan perjanjian perdagangan bebas,” ujar Prabowo.

1. Berhasil menyatukan kepentingan ekonomi

Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Prabowo menegaskan bahwa kedua belah pihak telah berhasil menyatukan kepentingan ekonomi yang sebelumnya berbeda, dan menemukan bahwa kerja sama justru saling menguntungkan.

“Kami telah membuat banyak kemajuan signifikan, dan menyepakati untuk saling mengakomodasi kepentingan ekonomi masing-masing. Kami menemukan bahwa kepentingan ini saling melengkapi dan menguntungkan satu sama lain," tutur Prabowo.

Sementara itu, Ursula von der Leyen menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Prabowo dalam menyelesaikan perjanjian ini. Ia menyebut CEPA sebagai perjanjian perdagangan bebas yang ambisius dan tepat waktu, mengingat besarnya potensi ekonomi kedua belah pihak.

“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa kita baru saja mencapai kesepakatan politik terkait sebuah perjanjian perdagangan bebas yang ambisius, yaitu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Setelah 10 tahun perundingan, kita berhasil mencapai terobosan besar. Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Anda," tutur Ursula.

2. Peran penting Indonesia

Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Von der Leyen juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasok global, terutama dalam konteks transisi energi bersih dan digital yang sedang dijalankan Uni Eropa.

“Indonesia juga merupakan pemasok utama barang-barang penting bagi transisi digital dan hijau, serta memiliki pasar yang terus berkembang dengan lebih dari 287 juta penduduk," tutur Von der Leyen.

CEPA akan membuka akses pasar lebih luas untuk produk pertanian, otomotif, jasa, serta bahan baku penting dari Indonesia ke Uni Eropa. Von der Leyen menekankan pentingnya pasokan yang bukan hanya aman, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

“Perjanjian ini akan membuka pasar baru, menciptakan lebih banyak peluang di sektor-sektor kunci seperti pertanian, otomotif, jasa, dan lainnya. Memperkuat rantai pasok untuk bahan baku penting yang sangat dibutuhkan dalam transisi energi dan digital. Dan yang lebih penting, kami tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga yang bertanggung jawab. Ini berarti: menghormati lingkungan, menghormati masyarakat lokal, dan fokus yang kuat pada penciptaan lapangan kerja yang layak dan nilai tambah lokal, " tutur Von der Leyen.

3. Harapan Prabowo

Setelah melalui proses negosiasi selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan politik untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Dengan total gabungan pasar sebesar 730 juta jiwa antara Indonesia dan Uni Eropa, implementasi CEPA dinilai akan menjadi pengubah permainan (game changer) dalam hubungan perdagangan kedua kawasan.

“Indonesia adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia, dengan PDB sebesar €1,2 triliun. Bersama-sama, kita mewakili pasar dengan total 730 juta orang,” kata Ursula.

Prabowo berharap implementasi perjanjian ini dapat ditandatangani kembali di Brussels dalam waktu dekat, sebagai simbol komitmen jangka panjang kedua pihak.

“Saya sangat berharap, ketika kita mulai melaksanakan kesepakatan ini, kita dapat menandatangani perjanjian implementasinya di sini, di Brussels, sekali lagi. Itu akan memberi saya kesempatan untuk kembali mengunjungi Brussels!” ujar Prabowo. (WEB)

*Artikel ini merupakan kerja sama IDN Times dengan Tim Komunikasi Prabowo.

Editorial Team