Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Persiapan guru dan murid SMK di Sumut mengikuti Festival Vokasi Satu Hati Tingkat Nasional 2025. (Dok. IDN Times)
Persiapan guru dan murid SMK di Sumut mengikuti Festival Vokasi Satu Hati Tingkat Nasional 2025. (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Indonesia dapat menjadi pemasok tenaga kerja terampil utama di dunia

  • Penataan kelembagaan harus segera dilakukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan, lulusan SMK/vokasi Indonesia berpeluang besar untuk menjadi kekuatan tenaga kerja global melalui percepatan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

Pratikno menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto menekankan perlunya terobosan untuk meningkatkan keterampilan lulusan SMK serta memperkuat kesiapan mereka memasuki dunia kerja, baik di dalam maupun di luar negeri.

“Bapak Presiden memerintahkan agar revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi ini dipercepat. Ini bukan hanya untuk kebutuhan pasar kerja dalam negeri, tetapi juga peluang tenaga kerja di luar negeri yang makin besar,” ujar Pratikno, Selasa (18/11/2025).

1. Indonesia dapat menjadi pemasok tenaga kerja terampil utama di dunia

Menko PMK Pratikno pimpin rapat tingkat menteri terkait penanganan bencana banjir Jabodetabek. (Dok. Kemenko PMK)

Pratikno mengatakan, pendidikan vokasi menjadi jalur strategis untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Selain itu berpeluang memanfaatkan bonus demografi di tengah negara-negara maju yang membutuhkan tenaga terampil dalam jumlah besar.

"Dengan momentum bonus demografi yang tersisa lima tahun lagi, Indonesia dapat menjadi pemasok tenaga kerja terampil utama di dunia, asalkan pendidikan vokasi mampu diselaraskan dengan standar kompetensi global, baik domestik maupun luar negeri," kata dia.

2. Penataan kelembagaan harus segera dilakukan

Menko PMK Pratikno tinjau command center di Kemenhub. (Dok. Kemenko PMK)

Berdasarkan Perpres Nomor 68 Tahun 2022, Menko PMK bertindak sebagai Ketua Pengarah TKNV yang sejak 2022 telah membentuk Tim Koordinasi Daerah di lebih dari 22 provinsi serta menyusun Strategi Nasional Vokasi.

"Penataan kelembagaan harus segera dilakukan agar kerja antar kementerian/lembaga lebih responsif dan efektif," kata dia.

3. Lulusan vokasi dengan kebutuhan industri dipantau smart integrated dashboard

Menko PMK Pratikno gelar RTM Percepatan Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Gedung Kemenko PMK, Jumat (14/11/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Selain itu, penyelarasan kompetensi lulusan vokasi dengan kebutuhan industri dengan melalui smart integrated dashboard diperlukan agar kurikulum, standar kompetensi, dan peluang kerja termasuk untuk lulusan SMK lebih mudah.

Dia juga meminta seluruh kementerian/lembaga untuk mempercepat langkah-langkah jangka pendek yang langsung berdampak, seperti peningkatan kemampuan bahasa bagi lulusan SMK yang akan bekerja ke luar negeri, percepatan sertifikasi, serta pembaruan kurikulum vokasi sesuai kebutuhan industri domestik dan global.

“Sambil menata kelembagaan dan membangun platform integrasi, kita mulai identifikasi program jangka pendek yang bisa dieksekusi segera,” ujar dia.

Editorial Team