Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pihak untuk memelihara cagar budaya saat mengunjungi Pura Tirta Empul di Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (6/5/2022). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas/aa).

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengunjungi cagar budaya Pura Tirta Empul, Kabupaten Gianyar, Bali pada Jum'at (6/5/2022). Pura yang berada di sebelah timur Istana Kepresidenan Tampaksiring itu, memiliki sumber mata air jernih yang biasa digunakan sebagai tempat upacara keagamaan dan juga wisata.

"Saya kira ini sebuah pura yang terpelihara, yang bersih, dan juga wisatawan sekarang mulai banyak datang," kata Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

1. Jokowi minta semua pihak untuk pelihara salah satu aset negara ini

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi yang turut didampingi Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, meminta seluruh pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, untuk bersama-sama memelihara salah satu aset negara ini.

Pura Tirta Empul masuk dalam lanskap subak dan pura daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan dan telah ditetapkan dalam daftar warisan dunia.

"Saya titip pesan, tetap jaga protokol kesehatan, jaga kebersihan karena ini adalah aset negara, aset rakyat, aset masyarakat adat yang memberikan kesejahteraan kepada masyarakat di desa adat ini dan juga pada pemerintah daerah, ada income di sana," kata Jokowi.

2. Pariwisata sempat menurun karena pandemik COVID-19

IDN TImes/Rehuel Willy Aditama

Bendesa adat Pura Tirta Empul, Made Mawiarnata, mengatakan pariwisata di lokasi ini menurun saat pandemik COVID-19 jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Namun, Made bersyukur saat ini wisatawan sudah mulai berdatangan kembali.

“Wisatawan sudah mulau berdatangan terutama dari wisatawan domestik. Dari mancanegara sudah ada, namun hanya beberapa," ucap Made.

Made pun mengajak seluruh masyarakat untuk memperkenalkan kembali cagar budaya ini secara luas guna menarik wisatawan.

“Marilah kita sama-sama ulurkan tangan, memasarkan Pura Tirta Empul kembali untuk mendapatkan kunjungan yang lebih banyak sekali,” tutur Made.

3. Sejarah Pura Tirta Empul

IDN Times/Irma Yudistirani

Pura Tirta Empul dibangun di sekililing sumber mata air yang besar pada 962 M selama wangsa Warmadewa oleh raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa (dari abad ke-10 hingga ke-14).

Nama pura berasal dari sumber mata air tersebut yang dinamakan "Tirta Empul". Mata air tersebut berasal dari sungai Pakerisan.

Pura dibagi menjadi 3 bagian; Jaba Pura (halaman depan), Jaba Tengah (halaman tengah) dan Jeroan (halaman dalam). Jaba Tengah terdiri dari 2 kolam dengan 30 pancuran yang diberi nama sebagai berikut: Pengelukatan, Pebersihan, dan Sudamala serta Pancuran Cetik (racun).

Pura ini didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Di sisi kiri pura terdapat sebuah bangunan vila modern di atas bukit bernama Istana Tampaksiring, dibangun untuk kunjungan Presiden Sukarno ke Bali pada 1954, yang sekarang digunakan sebagai tempat istirahat bagi tamu-tamu kenegaraan yang penting.

Editorial Team