Profil Aris Budiman: Bermasalah di KPK, Kini Jadi Kapolda Kepri

08 Mei 2020, 11:09 WIB

(Mantan Direktur Penindakan KPK Aris Budiman ketika hadir di pansus angket DPR pada tahun 2017) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Kapolri, Jenderal (Pol) Idham Azis hari ini melantik sejumlah perwira tinggi (pati) Polri yang mendapatkan jabatan baru. Salah satunya, Irjen (Pol) Aris Budiman yang diangkat menjadi Kapolda Kepulauan Riau (Kepri).

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala STIK Lemdiklat Polri. Dia menggantikan Irjen (Pol) Andap Budhi Revianto, yang dimutasi menjadi Pati Bareskrim Polri dengan penugasan di Kemenkumham.

Aris Budiman bukanlah nama baru di Korps Bhayangkara. Ia mengemban sejumlah jabatan strategis, hingga bertugas sebagai Direktur Penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di Komisi Antirasuah, Aris pernah dinilai bermasalah. Berikut ulasan Aris Budiman yang telah dirangkum IDN Times dari berbagai sumber.

1. Aris Budiman berpengalaman di bidang reserse

Ilustrasi Gedung Mabes Polri (polri.go.id)

Pria kelahiran Pangkajene, Sulawesi Selatan ini merupakan lulusan akademi kepolisian (Akpol) tahun 1988. Aris sendiri berpengalaman dalam bidang reserse.

Selama bertugas di Institusi Polri, Aris menempati sejumlah jabatan strategis. Kapolresrtabes Pekalongan (2009), Kasubdit VI Dittepeksus Bareskrim Polri (2011), Analis Kebijakan Madya Bidang RB POL Srena Polri (2013), Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2014), Wadirtipikor Bareskrim Polri (2015), Analis Kebijakan Utama bidang Binkar SSDM Polri (2018), Kepala STIK Lemdikpol (2018), dan kini Kapolda Kepri (2020).

2. Aris dinilai bermasalah ketika menjabat sebagai Direktur Penyidikan di KPK

Ilustrasi gedung KPK (IDN Times/Vanny El Rahman)

Pada 16 September 2015, Aris Budiman ditugaskan menjadi Direktur Penyidikan di KPK. Saat masih menjabat, Aris pernah dinilai bermasalah.

Hal itu lantaran pada Agustus 2017, ia memilih hadir dalam rapat bersama Panitia Khusus Angket KPK di DPR. Tindakannya, dianggap melanggar kode etik.

Aris sempat diperiksa pengawas internal KPK dan menjalani sidang oleh Dewan Pertimbangan Pegawai. Hampir seluruh Dewan Pertimbangan Pegawai memutuskan tindakannya salah. Namun hingga kini, KPK belum juga memberikan sanksi kepada Aris.