Jakarta, IDN Times - Pengangkatan Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo atau Deddy Corbuzier sebagai staf khusus Menteri Pertahanan pada Selasa kemarin menuai kritik luas dari publik. Apalagi pengangkatan staf khusus tersebut dilakukan di tengah-tengah kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto yang melakukan pemangkasan atau efisiensi anggaran secara besar-besaran.
Deddy Corbuzier dilantik sebagai staf khusus di bidang komunikasi sosial dan publik dalam upacara tertutup oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Selain Deddy, ada pula empat individu lainnya yang dilantik sebagai staf khusus di bidang yang berbeda. Mereka adalah Kris Wijoyo Soepandji, Lenis Kogoya, Mayjen TNI (Purn) Sudrajat, Indra Bagus Irawan, serta Sylvia Efi Widyantari Sumarlin.
"Saya melantik staf khusus Menhan dan memberi penganugerahan Satya Lencana Dharma Pertahanan di kantor Kemhan Jakarta," demikian tulis Sjafrie di akun media sosialnya dan dikutip pada hari ini, Rabu (12/2/2025).
Pengangkatan staf khusus tersebut, kata Sjafrie, menegaskan pentingnya kolaborasi peran strategis dalam menjaga kedaulatan. Sementara, Kepala Biro Info Pertahanan Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan, Deddy diangkat karena kapasitasnya sebagai pakar komunikasi publik.
"Bapak Deddy memiliki pengaruh luas di media termasuk di media sosial dan keahliannya dalam komunikasi publik," kata Frega di dalam keterangan tertulis pada Selasa kemarin.