Ilustrasi - Para pecinta moge serbu venue utama JBR 2024. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Djamari Chaniago pernah menjadi sorotan saat peristiwa pengeroyokan prajurit TNI oleh anggota klub moge di Bukittinggi, Sumatra Barat pada 2020. Kegiatan touring tersebut dalam agenda touring bertajuk "Long Way Up Sumatra Island" yang rencananya berlangsung sejak 29 Oktober hingga 7 November 2020.
Dua korban pengeroyokan adalah anggota intel Kodim 0304/Agam, Serda M Yusuf dan Serda Mistari. Kedua prajurit TNI tersebut tidak berpakaian seragam, karena tugasnya sebagai tim intel di Kodim 0304/AGAM dan tengah berpakaian sipil. Dua anggota klub moge berinisial MS (49) dan B (18) langsung ditahan usai kejadian.
Kasus ini berawal saat Serda M Yusuf dan Serda Mistari tengah berboncengan menggunakan sepeda motor matic, namun tiba-tiba rombongan kub moge HOG asal Bandung, Jawa Barat, itu tancap gas di Jalan Prof Hamka Bukittinggi, Sumatra Barat, pada Jumat, 30 Oktober 2020 sekitar pukul 17.00 WIB, hingga korban minggir ke bahu jalan.
Serda Yusuf dan Serda Mistari kemudian mengejar rombongan moge tersebut, dan memberhentikan mereka di Simpang Tarok, Kota Bukittinggi hingga terjadi adu mulut yang berujung pengeroyokan.
Djamari yang saat itu sebagai pentolan Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) sempat menyebut 'pengeroyokan TNI masalah kecil' hingga kemudian menjadi sorotan publik. Dia menyebut insiden pengeroyokan dua anggota TNI terjadi karena kesalahpahaman akibat padatnya jalanan.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai pernyataan Djamari tidak mendidik dan malah menunjukkan sikap arogansi dari seorang pensiunan militer. Menurutnya sikapnya justru bisa merugikan dirinya sebagai pensiunan TNI yang seharusnya dihormati publik. Djamari seharusnya meminta maaf atas insiden tersebut.
"Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago harus mencabut pernyataannya, yang menganggap kasus pengeroyokan yang dilakukan anggota moge yang dipimpinnya terhadap dua prajurit TNI sebagai masalah kecil," kata Neta kepada wartawan, Senin, 2 November 2020.