Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2024). (IDN Times/Amir Faisol).

Jakarta, IDN Times - Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, putra bungsu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan adik dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah terpilih sebagai salah satu Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, untuk masa jabatan 2024-2029.

Ibas dilantik pada Kamis (3/10/2024) di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, bersama dengan delapan pimpinan MPR lainnya.

Jabatan baru Ibas di posisi strategi lembaga tinggi negara ini menandai babak baru dalam kariernya, yang telah ia bangun selama lebih dari satu dekade di dunia politik.

Pencapaian ini juga mempertegas peran Partai Demokrat, dalam konstelasi politik Indonesia pasca-Pemilu 2024. Berikut profil Edhie Baskoro Yudhoyono.

1. Latar belakang dan pendidikan Edhie Baskoro

Edhie Baskoro Yudhoyono mendapatkan gelar Doktor setelah menyelesaikan S3 di IPB (intagram.com/ruby_26)

Ibas lahir di Bandung pada 24 November 1980. Ia meraih gelar sarjana di bidang Keuangan dan E-Commerce dari Curtin University, Australia, pada 2005.

Kemudian, ia melanjutkan studi magister di Nanyang Technological University, Singapura, dan lulus pada 2007 dengan spesialisasi Ekonomi Politik Internasional. Disertasinya berfokus pada revitalisasi ekonomi Indonesia.

Tidak berhenti di situ, Ibas menyelesaikan program doktoralnya di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2021. Ia meraih gelar Doktor Manajemen Bisnis dengan predikat cumlaude dan IPK sempurna.

Disertasi doktoralnya membahas strategi pembiayaan dan investasi untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif, menunjukkan minatnya pada isu-isu pembangunan ekonomi nasional.

2. Perjalanan karier politik Edhie Baskoro

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (dua kiri) saat menghadiri rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023). (ANTARA/HO-Humas Demokrat)

Ibas memulai kariernya di dunia politik dengan bergabung ke Partai Demokrat, partai yang didirikan ayahnya. Ia terjun langsung ke arena politik praktis dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2009. Dalam pemilihan tersebut, Ibas berhasil terpilih sebagai anggota Komisi I DPR RI.

Keberhasilannya ini menandai awal dari kiprahnya di parlemen. Ia kembali terpilih menjadi DPR RI pada 2014 di Komisi X dan 2019 di Komisi VI. 

Selain itu, Ibas juga diberi kepercayaan memegang dua hingga tiga jabatan sekaligus selama menjadi anggota DPR RI. Ia terpilih menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat 2014-2019 dan 2019-2024, serta Wakil Ketua Banggar DPR RI masa jabatan 2019-2024. 

3. Peran Ibas di Partai Demokrat

Sumber: https://edhiebaskoro.com/

Selain aktif di parlemen, Ibas juga memiliki peran penting dalam struktur internal Partai Demokrat. Ibas memulai perjalanan politiknya di Partai Demokrat dengan menjabat sebagai Ketua Departemen Kaderisasi.

Kemampuan kepemimpinannya terbukti saat ia berhasil memimpin penyelenggaraan Kongres II Partai Demokrat di Bandung sebagai Ketua Steering Committee, yang berlangsung secara adil dan demokratis.

Prestasi ini mengantarkannya pada posisi yang lebih strategis. Usai Kongres II pada Mei 2010, Ibas dipercaya mengemban tugas sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat untuk masa jabatan 2010-2015.

Pengangkatan ini menjadi catatan tersendiri dalam sejarah perpolitikan Indonesia, karena menjadikan Ibas sebagai Sekretaris Jenderal termuda di antara partai-partai politik yang ada saat itu.

Tantangan yang dihadapi Ibas dalam memimpin partai cukup berat, terutama ketika Partai Demokrat mengalami penurunan suara pada Pemilu 2014. Namun, ia terus bekerja keras untuk memulihkan citra dan elektabilitas partai.

4. Prestasi dan kontroversi Ibas

Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ajak masyarakat Jawa Timur (Jatim) melukis bersama (dok. Istimewa)

Selama kariernya, Ibas telah mencatat berbagai prestasi penting. Pada 2023, ia mendapatkan dua penghargaan sekaligus,  “Parliamentarian of the Year” dan “Fraksi Teraspiratif” dalam acara Teropong Parlemen Award 2023 yang diselenggarakan portal TeropongSenayan.Com.

Penghargaan ini membuktikan hasil kerja kerasnya sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI. Namun, seperti banyak politisi lainnya, karier Ibas juga tidak luput dari kontroversi. Ia pernah dikritik terkait dugaan nepotisme karena posisinya sebagai putra presiden yang juga aktif di partai penguasa saat itu.

Meski demikian, Ibas terus berupaya membuktikan kapabilitasnya dan bekerja keras untuk membangun reputasinya sendiri, terlepas dari bayang-bayang nama besar ayahnya.

Editorial Team