Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Pimpin Demo Pilpres 2024

Mantan Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko mengikuti aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen Purnawirawan (Purn) Soenarko menjadi sorotan, setelah ikut memimpin demonstrasi menolak hasil Pilpres 2024 di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. 

Dalam orasinya di depan massa Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi (KNPD), Soenarko mengritik dan menuding Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan KPU, sebagai sutradara serta operator dugaan kecurangan Pemilu 2024. 

"Sutradara kecurangan ini adalah Jokowi. KPU itu hanya operator,” ujar Soenarko, saat demonstrasi. 

Kendati, Soenarko pernah mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Bahkan, ia juga sempat ditahan karena tersangkut kasus dugaan kepemilikan senjata ilegal. Berikut profil singkat pria 70 tahun ini.

1. Karier Soenarko di dunia militer

Mantan Danjen Mayjen (Purn) Soenarko (kopassus.mill.id)

Soenarko lahir di Medan pada 1 Desember 1953. Ia merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan lulusan Akabri 1978. Setelah lulus pendidikan, Soenarko masuk barisan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Saat berkarier di Kopassus, Soenarko pernah menjadi Komandan Grup-1. Pada September 2007 hingga 1 Juli 2008, ia diangkat menjadi Danjen Kopassus ke-22, menggantikan Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary.

Lepas dari Danjen Kopassus, Soenarko naik jabatan menjadi Panglima Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda, Aceh hingga 2009. Setelah menyelesaikan tugas di Tanah Rencong, ia ditugaskan menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) hingga 2010.

2. Pernah dituding makar dan tersandung kasus kepemilikan senjata ilegal

Eks Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko ikut memimpin demo pilpres 2024 di KPU, pada Senin (18/3/2024), (iglomontana/idntimes)

Di balik moncernya karier di militer, Soenarko juga pernah menjadi sorotan dalam kasus hukum. Tercatat, ia sempat ditahan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI di Rutan POM Guntur, Jakarta Selatan, pada 11 Juni 2019 atas dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan tudingan pelaku makar kerusuhan 22 Mei 2019. Saat itu, ia merupakan pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Saat itu, Kepala Sub Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, yang dijabat Kombes Pol Daddy Hartadi mengatakan, Soenarko memiliki satu senjata api laras panjang buatan Amerika. Senjata tersebut didapatkan Soenarko ketika masih aktif di TNI.

Soenarko juga dilaporkan seorang pengacara bernama Humisar Sahala ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, atas pernyataannya yang memerintahkan massa mengepung KPU RI dan Istana dalam video YouTube.

Atas penahanan itu, Panglima TNI yang kala itu dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Mabes Polri yang akhirnya menyetujui pembebasan Soenarko.

3. Soenarko pernah bergabung Partai Gerindra hingga PKS

Potret Soenarko saat menjabat Danjen Kopassus. (kopassus.mill.id)

Selesai berkarier di militer, Soenarko mencoba peruntungan di dunia politik. Ia pernah bergabung dengan Partai Gerindra pada 2012-2016. Kemudian pada 2017, ia bergabung dengan partai lokal Aceh, Partai Nangroe Aceh.

Pada Oktober 2023, Soenarko dilantik menjadi anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan partai politik anggota Koalisi Perubahan, yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Iglo Montana Dharmawan
Mohamad Aria
3+
Iglo Montana Dharmawan
EditorIglo Montana Dharmawan
Follow Us