Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melantik Hartono Prawiraatmadja sebagai kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) di Istana Negara hari ini, Rabu (23/12/2020).
Namanya sudah familiar di kalangan BRG yang kini berganti nama menjadi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Tak heran ia menjadi kandidat dalam proses pelantikan hari ini.
Seperti apa sepak terjang karier Hartono hingga dilantik menjadi ketua Badan Restorasi Gambut dan Mangrove?
Hartono menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada pada 1981 dengan gelar Sarjana Kehutanan. Pada 1998, ia kembali melanjutkan pendidikan pasca-sarjana jurusan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Universitas Edinburgh, Skotlandia.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris BRGM pada 2016, Hartono mendedikasikan diri di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan memegang jabatan sebagai Direktur Kawasan Konservasi pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Dalam perjalanan kariernya sebagai sekretaris BRGM, Hartono membawahi 8.200 personel di seluruh Indonesia. Ia juga memimpin Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, selama 3,5 tahun sebelum bertugas di Jakarta.
Taman Nasional Alas Purwo merupakan hutan kebanggaan bagi masyarakat lokal dan pemerintah daerah setempat, karena menjadi salah satu kawasan yang tidak banyak konservasi, khususnya di pulau Jawa.
Melalui siaran langsung di Kantor Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu (23/12/2020), pengangkatan Hartono sebagai kepala BRGM dibacakan berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 78/M Tahun 2020.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta akan menjalankan peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa negara," ucap Hartono, mengikuti sumpah jabatan yang dibacakan Presiden Joko Widodo.
Dengan dilantiknya Hartono sebagai kepala BRGM, ia resmi menggantikan Nazir Foead sebagai kepala badan yang ditugaskan untuk merestorasi gambut dan mangrove yang telah terdegradasi di beberapa wilayah di Indonesia.