Jakarta, IDN Times - Aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, tewas akibat diracun arsenik dosis mematikan di dalam pesawat, saat sedang melakukan perjalanan menuju Belanda pada 7 September 2004.
Sudah 21 tahun kematian Munir berlalu, dalang di balik aksi pembunuhan tersebut belum juga ditemukan. Ratusan Aksi Kamisan telah digelar selama 18 tahun terakhir sejak 18 Januari 2007.
Aksi tersebut menjadi bentuk protes kepada negara atas pelanggaran HAM yang banyak terjadi, dan belum mendapat keadilan hingga saat ini, termasuk pada kasus Munir.
Dalam beberapa tahun hidupnya, Munir terus memperjuangkan orang hilang hingga mendirikan salah satu lembaga yang cukup berpengaruh di Indonesia, yaitu Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) pada 1998.
Berikut profil Munir Said Thalib, sosok yang terus dikenang dan menjadi simbol perjuangan HAM.