Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Muhammad Saleh Mustafa
Muhammad Saleh Mustafa ketika masih menjabat sebagai Pangdam XVII/Cendrawasih. (ANTARA FOTO/Evadirukjati)

Intinya sih...

  • Letjen Saleh Mustofa lulusan Akmil 1991, berpengalaman di Kopassus dan memiliki karier cemerlang di TNI AD.

  • Letjen TNI Saleh pernah menjabat sebagai Pangkostrad dan Irjen TNI, serta terlibat dalam penumpasan teroris di Poso.

  • Letjen Saleh memiliki harta kekayaan mencapai Rp13 miliar, termasuk lima rumah dan bangunan serta empat kendaraan roda empat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jabatan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) akhirnya sudah terisi usai ditinggal Jenderal Tandyo Budi Revita. Panglima TNI menunjuk Letnan Jenderal Muhammad Saleh Mustafa untuk menduduki posisi tersebut.

Jabatan itu tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep 1102/VIII/2025, tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Konfirmasi juga disampaikan Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana. "Iya betul (Letjen Saleh Mustafa jadi Wakasad)," ujar Wahyu, melalui pesan pendek kepada IDN Times, Rabu (20/8/2025).

Sosok Saleh sebenarnya bukan orang baru bagi Jenderal Maruli Simanjuntak. Sebab, pada 2023, ia pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad. Proses serah terima jabatan pun dilakukan dari Maruli yang pernah mengisi posisi Pangkostrad ke Saleh.

Berikut rekam jejak Muhammad Saleh Mustafa di dunia militer.

1. Letjen Saleh Mustofa lulusan Akmil 1991

Muhammad Saleh Mustafa ketika masih berpangkat Mayjen TNI dan dilantik sebagai Panglima Kostrad di Mabes TNI AD, Jakarta. (Dokumentasi Penerangan TNI AD)

Letjen Saleh diketahui lahir di Ternate, Maluku Utara pada 14 Maret 1969. Ia merupakan perwira tinggi TNI AD yang berpengalaman dalam dunia infanteri, Kopassus. Ia merupakan lulusan Akademi Militer Magelang pada 1991.

Lantaran berasal dari satuan Kopassus, maka kariernya dimulai di sana. Dia pernah menjabat Komandan Batalyon 23 Grup 2, Waasops Danjen, dan Komandan Grup 1.

Pada 2013, Saleh pindah tugas dengan menjabat sebagai Asops Kasdam Iskandar Muda. Dua tahun kemudian, Saleh Mustafa dimutasi menjadi Pasis Sesko TNI.

Sedangkan, posisi lain yang pernah dijabat yakni Pamen Ahli Kopassus Bidang Pendidikan dan Latihan, Danrem 132/Tadulako pada 2016, Wadanpussenif Kodiklatad tahun 2017, dan Kasdam Jaya pada 2021.

Kariernya semakin melejit dan moncer setelah Saleh ditunjuk sebagai Kaskogabwilhan II pada 2021. Setelah itu, ia ditunjuk menjadi Pangdam XVII/Cenderawasih di tahun 2022.

2. Letjen TNI Saleh pernah menjabat sebagai Pangkostrad

Muhammad Saleh Mustafa ketika disambut oleh jajaran prajurit Kostrad di Markas Kostrad, Jakarta pada 2023. (Dokumentasi Kostrad)

Pada 2023, bisa dibilang sebagai tahun yang luar biasa bagi Saleh Mustafa. Dia berhasil menduduki tiga jabatan strategis di Angkatan Darat.

Mulai dari Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbud Kum HAM dan Narkoba pada 27 April 2023, kemudian terkena mutasi pada 15 Agustus 2023 untuk menjadi Kepala Staf Kostrad.

Kemudian Salef Mustafa dipilih menggantikan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjadi Pangkostrad dan kemudian menjabat Irjen TNI.

Saleh juga sempat menjabat sebagai Pangdam Cendrawasih/XVII pada 2022.

3. Letjen Saleh Mustofa pernah menulis buku tentang penugasannya di Poso

Sejumlah wartawan memotret daftar pencarian orang (DPO) teroris Poso yang ditampilkan di layar pada konferensi pers akhir tahun di Mapolda Sulteng, Jumat (31/12/2021). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Rekam jejak lainnya yang membekas yakni ketika ditugaskan di Poso, Sulawesi Tengah, ketika Saleh masih menjadi prajurit Kopassus. Ia pernah terlibat tim di Operasi Tinombala yang menumpas gembong teroris Santoso. Saat itu, Saleh menjabat sebagai Wakil Komandan Operasi Tinombala.

Pada Oktober 2016, Saleh merilis buku berjudul Menuai Damai di Tanah Poso. Buku itu mengisahkan potensi adat istiadat serta kearifan budaya lokal, yang dapat digali menjadi suatu potensi wisata.

4. Letjen Saleh memiliki harta kekayaan mencapai Rp13 miliar

Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa. (IDN Times/Imam Faishal)

Sementara, bila mencermati harta kekayaan yang dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saleh memiliki harta kekayaan mencapai Rp13 miliar. Pelaporan harta kekayaan terbaru ke KPK dilakukan pada 2024, saat jabatannya masih Inspektur Jenderal di Mabes TNI.

Harta Saleh paling tinggi dalam bentuk rumah dan bangunan. Nilainya mencapai Rp5,8 miliar. Saleh juga melaporkan ke komisi antirasuah memiliki tanah dan bangunan di Bandung, Bogor, dan Jakarta Timur. Total ada lima rumah dan bangunan yang dilaporkan.

Ia juga melaporkan kepemilikan empat kendaraan roda empat dan dua sepeda motor. Total aset tersebut mencapai Rp1,1 miliar. Sedangkan, aset milik Saleh lainnya yang besar disimpan dalam bentuk kas dan setara kas mencapai Rp5,5 miliar.

Editorial Team