Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers Puan Maharani, di Gedung DPR RI, Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Amir Faisol)
Konferensi pers Puan Maharani, di Gedung DPR RI, Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Nama-nama calon dubes bersifat rahasia

  • Segera dibahas Komisi I DPR

  • Puan bahas ketentuan Peraturan DPR RI

Jakarta, IDN Times - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, total ada 24 negara yang dibahas pada Surat Presiden (Surpes) soal daftar nama calon duta besar (dubes) Indonesia untuk negara-negara sahabat.

Ia menyebut, negara-negara itu termasuk Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Bisa saya sampaikan usulan negara yang disampaikan oleh pemerintah ada 24 negara," kata Puan usai memimpin Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

1. Nama-nama calon dubes bersifat rahasia

Ketua DPR RI Puan Maharani.(Instagram.com/ketua_dprri)

Puan menegaskan, nama-nama calon dubes tersebut bersifat rahasia. Sehingga ia enggan membahas siapa saja nama potensial yang akan dipilih.

"Tadi dalam rapat paripurna sudah saya sampaikan bahwa nama-nama bersifat rahasia. Kemudian pembahasannya pun bersifat rahasia, karena ini pertama dan menyangkut legalitas dan lain sebagainya," tegas dia.

2. Segera dibahas Komisi I DPR

Raker Menlu RI dengan Komisi I DPR RI (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Kendati begitu, Puan menjelaskan, sesuai kesepakatan Rapat Paripurna, daftar nama calon dubes ini akan segera dibahas oleh Komisi I DPR RI.

"Sesuai dengan mekanismenya sudah kami laksanakan. Sesuai dengan mekanisme yang ada di DPR dan nantinya akan dibahas di Komisi I," ucap Puan.

DPR menghormati semua nama-nama potensial yang masuk daftar calon dubes tersebut. Puan berharap, nantinya dubes yang dipilih bisa bekerja dengan baik dan paham dinamika geopolitik global.

"Semua nama yang diusulkan tentu saja kami menghargai dan menghormati nama yang diusulkan, karena semua nama yang diusulkan sudah merupakan pilihan yang terbaik, karenanya kami berharap bahwa calon-calon tersebut bisa mewakili Indonesia di negara-negara tersebut dan bisa bekerja dengan sebaik-baiknya atas nama Indonesia, dan apalagi dalam situasi geopolitik dan global yang sangat tidak menentu seperti ini," imbuh dia.

3. Puan bahas ketentuan Peraturan DPR RI

Ketua DPR RI Puan Maharani terima Surat Presiden (Surpres) nama calon Duta Besar Indonesia (YouTube/DPR RI)

Sebelumnya, dalam rapat paripurna, Puan memastikan pihaknya sudah menerima Surpres yang berisi daftar nama calon dubes Indonesia untuk negara-negara sahabat.

"Sidang dewan yang kami hormati, perlu kami beritahukan bahwa pimpinan dewan telah menerima surat dari Presiden RI Nomor R3 tanggal 1 Juli 2025, hal permohonan pertimbangan bagi calon duta besar LBPP RI untuk negara sahabat dan organisasi internasional," kata Puan dalam Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2025).

Puan menjelaskan ketentuan yang diatur dalam Pasal 231 Peraturan DPR RI Nomor 1 Nomor 2020 tentang Tata Tertib. Di mana daftar nama dubes itu akan dibahas lebih lanjut oleh komisi terkait di DPR.

"(Dalam peraturan tersebut bunyi poin) satu, surat pencalonan duta besar Republik Indonesia untuk negara sahabat disampaikan oleh presiden kepada pimpinan DPR dan pimpinan DPR segera memberitahukan dalam rapat paripurna DPR terdekat tanpa menyebut nama dan negara penerima," ucap Puan.

"Rapat paripurna DPR tersebut menugasi komisi terkait untuk membahasnya secara rahasia. Hasil pembahasan komisi terkait dilaporkan kepada pimpinan DPR dan pimpinan DPR menyampaikan hasil pembahasan komisi terkait kepada presiden secara rahasia," lanjutnya.

Puan pun bertanya kepada jajaran anggota DPR yang hadir, apakah setuju menugaskan Komisi I DPR RI untuk melakukan fit and proper test.

"Berkenaan dengan itu kami meminta persetujuan rapat paripurna hari ini untuk menugaskan Komisi I untuk membahas surat Presiden tersebut. Apakah dapat disetujui?," tanya Puan.

"Setuju!," jawab Anggota DPR yang hadir.

Editorial Team

EditorSunariyah