Jakarta, IDN Times - Ratusan massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Bogor mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian saat long march dari gedung MPR/DPR RI menuju Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/10). Mereka dikawal langsung oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan beserta aparat TNI.
Para mahasiswa ini menuju stasiun untuk pulang ke Bogor, Jawa Barat usai menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR. Mereka dikawal untuk memastikan tidak ada konflik ataupun kerusuhan yang terjadi seperti aksi demonstrasi sehari sebelumnya.
Koordinator BEM Se-Bogor, Muhammad Abdul Muktar menjelaskan, pihaknya tidak ingin ada hal-hal buruk menimpa mahasiswa seperti konflik dan kerusuhan, saat pulang ke Bogor menggunakan kereta commuter line.
"Dikawal polisi, ini sih sebenarnya semuanya terjadi karena naluri, karena memang saya melihat antara kepolisian, pihak TNI, dan mahasiswa memiliki kepedulian yang sama. Kita tidak ingin perpecahan dan kita ingin kebersamaan itu terjadi antara seluruh elemen masyarakat sebagai mahasiswa, polisi, dan TNI serta pemerintah semuanya," jelas Abdul kepada IDN Times di Stasiun Palmerah.
Menurut Abdul, persamaan itu juga untuk mengubah bangsa Indonesia di masa depan, dengan membuang ego masing-masing dan mengedepankan solidaritas kebersamaan, kenyamanan, dan keamanan.
"Treatment keamanan hari ini yang kita rasakan, kita menyangkal ya bahwa memang aparat kepolisian melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa. Tentu ini datang dari pribadi kita semuanya, dan apa yang dilakukan pemerintah sebenarnya itu adalah upaya mengayomi. Ada pun pihak-pihak yang memprovokasi suasana itu memang pihak-pihak yang harus dibenahi," ujarnya.
Menurut Abdul, pihaknya belum ada rencana aksi demonstrasi lanjutan di Jakarta. Namun ia memastikan, jika aspirasi yang disampaikannya tadi tidak ditampung pemerintah, maka pihaknya akan turun kembali ke jalan.
"Karena memang murni aspirasi kita apa yang dirasakan masyarakat, jadi saya rasa semangat juang teman-teman tidak bisa dibendung dan tidak bisa diperkirakan kapan saja itu bakal timbul, serta kita berjuang sampai kapan pun," tegasnya.
Abdul menambahkan, pada aksi kali ini Aliansi BEM Seluruh Indonesia Bogor diikuti 21 universitas dengan perkiraan jumlah massa 1.000 orang.
"Pegangan kita ke Jakarta, ini tentu kita berbicara hati nurani dan kita rasakan bersama-sama itulah modal utama kita serta modal dasar kita. Kita tidak ada kepentingan apa pun dan tidak ada yang menunggangi pergerakan massa ini, kita hanya fasilitator dan teman-teman berangkat ke sini berdasarkan hati nurani masing-masing," ucap Abdul.