Jakarta, IDN Times - Lembaga kajian dan advokasi demokrasi Public Virtue Research Institute (PVRI) menilai penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional merupakan skandal politik terbesar sepanjang era reformasi.
Direktur Eksekutif PVRI, Muhammad Naziful Haq, menyebut keputusan itu bukan sekadar kebijakan administratif, tetapi tanda kembalinya pola kekuasaan fasisme baru di tengah menguatnya militerisme dan dukungan politik berbasis agama.
“Sayangnya, gelar Soeharto sebagai pahlawan nasional juga didukung oleh pimpinan dua ormas Islam terbesar di Indonesia. Sebagai negara berpopulasi muslim terbesar di Asia Tenggara, dukungan itu menjadi keberpihakan yang tragis sekaligus bagian dari skandal politik terbesar era reformasi itu. Peleburan ormas dan negara adalah fasis,” kata Naziful.
