Qodari Tegaskan Sekolah Rakyat untuk Warga Kurang Beruntung

- Wakil Kepala Staf Kepresidenan dan Wakil Menteri Sosial meninjau progres revitalisasi sekolah rakyat di Sentra Pangudi Luhur, Bekasi
- Sekolah rakyat dibuat untuk warga kurang mampu dengan fasilitas yang baik, menjadi pusat layanan Kementerian Sosial
Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari bersama Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, meninjau progres revitalisasi fasilitas sekolah rakyat di Sentra Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (3/6/2025). Qodari mengatakan, tujuan sekolah rakyat memperluas akses pendidikan berkualitas bagi warga miskin dan miskin ekstrem.
Dalam peninjauan itu, turut hadir Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Timothy Ivan Triyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico, dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo.
“Kami dari Kantor Staf Presiden memiliki tugas untuk memonitor, mengevaluasi, dan debottlenecking kendala dari program-program prioritas nasional. Salah satunya adalah program Sekolah Rakyat yang menjadi amanat Kementerian Sosial,” ujar Qodari dalam keterangannya.
1. Sekolah rakyat untuk warga kurang beruntung

Qodari mengatakan, sekolah rakyat dibuat untuk warga kurang mampu. Dia menyebut, sekolah rakyat dibuat dengan fasilitas yang baik.
“Sentra ini menjadi pusat layanan Kementerian Sosial pada berbagai macam kelompok yang kurang beruntung, jadi pertama-tama bahwa ini adalah wujud nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap warganya yang kurang beruntung. Bentuk dari kehadiran negara bagi orang-orang yang kurang mampu, yang tersisihkan yang ditangani oleh Kemensos,” kata dia.
Selama berada di lokasi, Qodari bersama jajaran melihat langsung sejumlah fasilitas penunjang pendidikan seperti ruang kelas, laboratorium, asrama siswa, lapangan olahraga, hingga klinik kesehatan yang tersedia di area sentra.
2. Sarana yang ada ideal untuk menunjang pembelajaran

Qodari menilai, keberadaan sarana yang lengkap di Sentra Pangudi Luhur sangat ideal untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah rakyat. Menurutnya, kelengkapan ini menjadi fondasi penting untuk menjadikan tempat ini sebagai model sekolah berbasis inklusi dan pemberdayaan.
“Sekolah rakyat ini tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan. Saya kira pilihan Presiden memberikan amanah ini kepada Kemensos sudah sangat tepat, mengingat fasilitas yang memadai dan kesiapan yang baik,” ucap dia.
3. KSP terus monitor proses pelaksanaan sekolah rakyat

Qodari juga menyampaikan keyakinannya, kolaborasi lintas kementerian dan lembaga akan menjadi kekuatan utama dalam menyukseskan Sekolah Rakyat. Ia berharap program ini bisa menjadi contoh kolaborasi yang baik antar instansi pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Prabowo.
“Kami di KSP akan terus memonitor, memberi masukan, dan membantu menyelesaikan hambatan yang mungkin muncul. Sejauh ini, perencanaan yang saya lihat di sini sudah sangat rasional dan progresnya juga terlihat nyata,” ujar dia.