Jakarta, IDN Times - Anggota komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Netty Prasetiyani Aher, meminta pemerintah menindak tegas siapapun yang melanggar protokol kesehatan, termasuk kabur dari fasilitas karantina usai melakukan perjalanan dari luar negeri.
Netty khawatir bila pemerintah bersikap diskriminatif maka bakal terjadi kecemburuan sosial di masyarakat. Sehingga publik menjadi abai terhadap penerapan protokol kesehatan.
Pernyataan Netty itu menanggapi sikap publik figur Rachel Vennya yang kabur dari fasilitas karantina di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Pademangan, Wisma Atlet. Rachel juga diduga telah menyalahgunakan fasilitas karantina, sebab ia seharusnya berada di hotel dan bukan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Pademangan, Wisma Atlet.
"Jangan ada pembiaran dan pembedaan sikap kepada siapa pun. Apalagi yang melakukan ini seorang publik figur yang seharusnya dijadikan contoh oleh masyarakat," ungkap Netty melalui keterangan tertulis pada Kamis (14/10/2021).
Ia juga meminta pemerintah mengambil tindakan secepatnya bila nantinya terbukti publik figur tersebut tidak menjalani kewajiban karantina selama delapan hari. Pemerintah, kata Netty, jangan malah mendiamkan ketika menemukan pelanggaran fatal semacam ini.
"Jangan sampai rakyat berpikir bahwa pemerintah pilih-pilih dalam memberikan sanksi," kata dia lagi.