Sekolah Bukan Tempat Indoktrinasi, Pemaksaan Hijab Tidak Relevan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pendiri Nusantara Institute, Sumanto Al Qurtuby mengatakan, sekolah bukanlah tempat indoktrinasi dan memaksakan paham-paham eksklusif, radikal, serta intoleran berbasis agama atau etnis tertentu.
Menurutnya, sekolah adalah tempat pembelajaran bersama dengan semangat kebersamaan, toleransi, dan kebinekaan.
"Penekanan pada busana sekolah sama sekali tidak relevan, tidak penting, dan tidak esensial terhadap konteks pembangunan anak didik berjiwa humanis-pluralis," ujar Sumanto dalam Forum Memerdekakan Siswa dari Segala Bentuk Tekanan, Diskriminasi, dan Radikalisme, Rabu (9/8/2023) lalu.
Baca Juga: Paksa Siswi Berhijab di Sekolah Negeri, Pakar: Diskriminasi dan Bully
1. Pemaksaan penggunaan hijab bertentangan dengan nilai-nilai luhur pendirian sekolah
Sumanto menyinggung soal pakaian sekolah. Menurutnya, pemaksanaan busana milik atau diidentikkan dengan kelompok agama tertentu seperti hijab, khususnya di sekolah negeri merupakan tindakan yang tidak dibenarkan dan bertentangan dengan nilai-nilai luhur pendirian sekolah.
"Seragam sekolah oke, tapi tidak substansial. Ini dapat dilihat di negara-negara maju yang tidak memperdulikan soal seragam dan pakaian, karena lebih fokus pada pendidikan moral serta intelektual," ujar Sumanto.
2. Di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab tak ada aturan wajib berhijab
Sumanto mencontohkan, sekolah di negara-negara Arab Timur Tengah yang mayoritas berpenduduk muslim dan menganut Islam konservatif, tidak mewajibkan para siswi dari SD hingga SMU untuk berhijab.
"Di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab tidak ada aturan untuk berhijab apalagi sampai dipaksakan oleh pihak guru dan sekolah," sambungnya.
3. Tidak ada bullying bagi siswi yang tak berhijab
Pengajar di King Fahd University of Petroleum & Minerals itu menjelaskan, di negara-negara Arab Timur Tengah tidak ada perilaku pembedaan antara siswi yang memakai hijab dan yang tidak. Semua orang menghormati pilihan busana masing-masing.
"Di sana tidak ada bullying terhadap siswi yang tidak berhijab," tutupnya.