Curi Perhatian, Gaya Cetar Wanita Presiden Perdamaian di Tengah Aksi Demo

Hits bak Puteri Indonesia

Hari Buruh yang jatuh tepat pada 1 Mei selalu diramaikan dengan aksi demo para buruh dari berbagai wilayah. Para buruh di setiap kota dengan kompak menyuarakan hak-hak mereka sebagai pekerja di tanah air.

Maka pada 1 Mei, berbagai titik di Jakarta selalu dipadati oleh ribuan buruh yang berkumpul untuk menuntut keadilan kepada pemerintah. Di tengah teriknya panas, diiringi semangat berapi-api para buruh di Istana Negara, ada sosok yang mencuri perhatian nih yaitu seorang Ibu dari "Presiden Perdamaian". Siapa sosoknya? Simak yuk!

1. Tampil dengan selempang bak Puteri Indonesia

Curi Perhatian, Gaya Cetar Wanita Presiden Perdamaian di Tengah Aksi DemoIDN Times/Ramadani Barus

Dengan topi yang sangat unik, ibu yang bernama Herawaty Rinto Paeran ini mengaku sudah dandan sejak subuh demi ikut dalam aksi demo para buruh di Istana Negara. Herawaty juga tampil kece dengan selempang berwarna merah bertuliskan "Presiden Perdamaian".

Baca juga: Prabowo Dideklarasikan Jadi Capres, 8 Ribu Buruh Sesaki Istora Senayan

2. Sudah memiliki anggota hingga 180 orang

Curi Perhatian, Gaya Cetar Wanita Presiden Perdamaian di Tengah Aksi DemoIDN Times/Ramadani Barus

"Saya hadir di sini untuk menciptakan perdamaian di tengah banyaknya orang, saya punya banyak posko di sini, anggotanya juga sudah mencapai 180 orang," ungkapnya.

Herawaty juga mengaku bahwa anggota Presiden Perdamaian ini terdiri dari wanita berbagai usia dan datang dari berbagai daerah.

3. Meminta pemerintah tidak hanya mendengar aspirasi para buruh tapi segera dilaksanakan

Curi Perhatian, Gaya Cetar Wanita Presiden Perdamaian di Tengah Aksi DemoIDN Times/Ramadani Barus

"Aspirasinya untuk tenaga kerja asing yang membludak, sementara banyak tenaga di Indonesia pengangguran segera didengar dan dilaksanakan oleh pemerintah, bukan hanya didengar."

Ia juga meminta pemerintah membenahi terlebih dahulu tenaga kerja dari dalam negeri bukan malah mengambil tenaga kerja asing. "Dengan perdamaian kita bisa tahu mana yang benar dan mana yang salah, mana uang kita mana uang rakyat," begitu tegasnya.

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Desak Presiden Ganti Honorer Menjadi PNS Tetap

Topik:

Berita Terkini Lainnya