Jakarta, IDN Times - Sebanyak 486 tokoh dari berbagai latar belakang mulai dari akademisi, aktivis, jurnalis, hingga diaspora Indonesia di luar negeri menandatangani surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto. Surat tersebut berisi penolakan atas rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mendiang Presiden Soeharto.
Surat itu dikirim ke Istana Merdeka pada Selasa pagi, 4 November 2025, dan dibacakan ulang secara langsung oleh Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, siang tadi.
Dalam surat sepanjang 10 halaman itu, para penandatangan menegaskan bahwa penganugerahan gelar tersebut akan menjadi “pengkhianatan terhadap reformasi dan nilai-nilai demokrasi”. Mereka menilai rekam jejak Soeharto selama 32 tahun berkuasa tidak mencerminkan nilai kepahlawanan sebagaimana diatur dalam tradisi nasional.
“Kami rakyat Indonesia dari berbagai elemen dan latar belakang, di Indonesia maupun di luar Indonesia, dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, menyatakan penolakan kami terhadap rencana penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada mendiang Presiden Soeharto,” demikian petikan pembuka surat tersebut
