Lombok Utara, IDN Times – Setahun lalu pada 29 Juli dan 5 Agustus 2018, Lebaran Kurban berbalut duka di Nusa Tenggara Barat. Dua minggu sebelum Iduladha, gempa besar magnitudo 6,9 mengguncang rumah warga Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Tidak ada ketupat berdampingan dengan sajian daging di meja makan keluarga korban gempa pada Iduladha 1439 Hijriah. Hari raya pun dimaknai secara sederhana oleh para pengungsi gempa.
“Kami sedih, Iduladha kondisinya sedang begini. Biasanya kan di rumah, kumpul sama keluarga masak ketupat, sedang sekarang kami semua hanya bisa merayakan di tenda pengungsian,” cerita Juliani, salah satu korban gempa.