Presiden Ukraina Sebut Rusia Lebih Buruk daripada Nazi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut, kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Rusia di beberapa bagian negaranya, lebih buruk daripada yang dilakukan Nazi ketika menduduki wilayah itu 80 tahun lalu.
Pernyataan itu disampaikan Zelensky di tengah ramainya pemberitaan media internasional tentang ratusan mayat yang ditemukan di Bucha setelah tentara Rusia mundur dari kota di pinggiran Kyiv itu. Mayat-mayat itu ditemukan dengan tangan terikat, luka tembak jarak dekat dan tanda-tanda penyiksaan.
“Ada banyak bukti bahwa pasukan Rusia lah yang menghancurkan kota-kota damai, menculik, menyiksa, membunuh warga sipil,” katanya.
Baca Juga: Mayat Bergelimpang di Kiev, Zelenskyy: Rusia Telah Melakukan Genosida
1. Jumlah korban bisa lebih banyak
Dalam pengarahan pada Senin (4/4/2022), Zelenskyy menyebut, di Bucha saja saat ini ada lebih dari 300 orang terbunuh dan disiksa. Ia mengatakan, kemungkinan daftar korban akan jauh lebih banyak ketika seluruh kota diperiksa.
“Dan ini hanya satu kota. Sudah ada informasi bahwa jumlah korban penjajah mungkin lebih tinggi di Borodyanka dan beberapa kota yang dibebaskan lainnya,” ungkap Zelenskyy, dikutip dari Lincolnshire Live.
“Di banyak desa di distrik yang dibebaskan di wilayah Kyiv, Chernihiv, dan Sumy, para penjajah melakukan hal-hal yang tidak pernah dilihat penduduk setempat, bahkan selama pendudukan Nazi 80 tahun yang lalu,” tambahnya.
2. Zelenskyy yakin Vladimir Putin bersedia korbankan jutaan nyawa demi wujudkan idenya
Editor’s picks
Zelenskyy juga dilaporkan memberi tahu Rumania bahwa Rusia bersedia mengorbankan jutaan nyawa dalam perang untuk mewujudkan ambisi mereka.
Dalam pidato lewat video kepada parlemen Rumania, Zelenskyy mengatakan, yakin Rusia yang dipimpin Vladimir Putin bersedia mengorbankan jutaan nyawa untuk mewujudkan ide-ide gilanya. Zelenskyy juga mengingat kengerian rezim Ceaușescu Rumania dan menunjukkan video brutal dari Kota Bucha.
“Nama kota kami Bucha sekarang selamanya dalam sejarah dunia - dalam sejarah kejahatan perang dan dalam sejarah pemusnahan orang,” katanya.
3. Ancaman sanksi AS
Dikutip dari CNN, citra satelit baru dari Maxar menunjukkan bahwa jenazah warga sipil yang tewas di Bucha telah tergeletak di jalan selama berminggu-minggu, termasuk ketika kota itu berada di bawah kendali Rusia.
Rusia sebelumnya mengklaim video dan gambar dari Bucha adalah palsu, tetapi gambar baru menunjukkan objek di jalan Yablunska cocok dengan lokasi persis di mana mayat terlihat di jalan dalam video.
Di tengah kondisi ini, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan menyebut, negaranya akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia minggu ini. Presiden AS Joe Biden juga telah buka suara terkait rekaman video dari Bucha.
Biden mengatakan, dia mengupayakan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dan akan segera mengumumkannya.
“Pembunuhan itu adalah kejahatan perang,” kata Biden, yang juga menyerukan Putih diseret ke pengadilan.
Baca Juga: Biden 'Kepeleset' Lidah, AS Tegaskan Tak Punya Niat Lengserkan Putin