Demo ojol tolak jalan berbayar atau ERP di depan Gedung DPRD DKI JAKARTA, Rabu (25/1/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Ribuan pengemudi ojol, taksi daring, dan kurir logistik, akan mematikan aplikasi secara serentak pada Rabu (17/9/2025). Aksi ini dilakukan bersamaan dengan demonstrasi yang digelar di Istana Presiden, DPR RI, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Gabungan Aksi Roda Dua, GARDA, mengundang seluruh Aliansi, Serikat, Federasi, Konfederasi, Organisasi, Asosiasi, Lembaga, Komunitas dan seluruh Single Fighter untuk turun aksi akbar 5000 demonstran gabungan ojol, driver online, dan kurir online, serta pihak mana pun yang simpati atas perjuangan ojol untuk hadir pada AKSI 179," bunyi pernyataan GARDA dalam seruan aksi.
Dalam seruan tersebut, diperkirakan sebanyak 5.000 demonstran akan turut serta dalam aksi ini. GARDA mengundang seluruh elemen perjuangan mulai dari aliansi, serikat, federasi, konfederasi, organisasi, asosiasi, lembaga, komunitas, hingga para pejuang independen (single fighter), untuk turun ke jalan memperjuangkan nasib dan hak-hak pekerja transportasi digital yang selama ini dinilai belum mendapatkan perlindungan hukum yang layak.
Aksi yang dimulai pukul 10.00 WIB di Gerbang Utama DPR RI ini membawa tujuh tuntutan utama. Salah satu poin penting yang disuarakan adalah desakan agar DPR dan pemerintah segera membentuk Undang-Undang Transportasi Online, demi memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi para pekerja di sektor ini.
Selain itu, para pengemudi juga menuntut agar potongan yang diberlakukan oleh aplikator dibatasi maksimal 10 persen, serta meminta adanya regulasi tarif pengantaran barang dan makanan yang adil dan transparan.