Jakarta, IDN Times - Rekosistem, perusahaan startup climate-tech di Indonesia mengklaim telah berhasil mengelola 35 ribu ton sampah pada 2023. Angka ini meningkat pesat sejauh 84,2 persen dibandingkan 2022.
Pada 2023, rekosistem tercatat telah menghasilkan pengelolaan sampah daur ulang 13.100 ton dengan jumlah peningkatan 435 persen dibandingkan 2022. Sebanyak 5.800 ton sampah juga menjadi biofuel dan sumber energi terbarukan.
Berdasarkan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, Rekosistem telah menghasilkan penghematan karbon 16.167 ton pada 2023. Hal ini ditinjau dari pengelolaan dan pemrosesan sampah dengan pendekatan berkelanjutan.
“Pertumbuhan pesat ini didukung oleh perusahaan-perusahaan dan masyarakat yang telah mempercayai kami dalam mengelola sampah secara transparan, dan dengan prinsip ekonomi sirkular,” kata CEO dan Co-Founder Rekosistem Ernest Layman dikutip, Jumat (8/3/2024).