Jakarta, IDN Times - Lintas Rel Terpadu (LRT) Jakarta fase pertama telah melakukan uji coba dari Stasiun LRT Boulevard Utara-Velodrome sejak Senin (4/3).
Beberapa orang berkesempatan ikut uji coba naik kereta api ringan ini melalui undangan khusus. Salah satunya adalah, Gusti Guntara. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta Barat ini bisa mencoba LRT secara cuma-cuma berkat arahan sang dosen.
Kepada IDN Times, ia menuturkan pengalamannya menjajal LRT.
Menurut Gusti, naik LRT Jakarta lebih nyaman ketimbang naik kereta rel listrik (KRL). Beberapa pertimbangannya adalah ketika kereta bergerak atau berbelok tidak terasa guncangannya.
"Gak terasa aja gitu, nyaman lah," ucapnya ketika ditemui di LRT Jakarta, Kamis (6/3).
Tak hanya nyaman, salah satu hal yang jadi nilai tambah baginya adalah fasilitas interkom di tiap gerbong yang terhubung langsung dengan masinis. Jadi, ketika keadaan darurat bisa dengan cepat menghubungi masinis.
"Fitur interkom itu keren, bagus," katanya.
Hingga saat ini pihak terkait masih belum menentukan berapa tarif yang akan dibebankan kepada penumpang LRT Jakarta. Dengan fasilitas yang tersedia dan agar terjangkau berbagai kalangan, Gusti berharap tarifnya tak lebih dari Rp10 ribu.
"Menurut saya antara Rp8.500 dan Rp10 ribu itu sudah paling pas," jelasnya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada akhir bulan lalu mengatakan, progres kesiapan LRT rute Kelapa Gading-Velodrome telah mencapai 99,4 persen. Ia pun memastikan LRT fase pertama akan beroperasi pada Maret 2019.
"Akhir Maret selesai dan dioperasikan, tinggal menyelesaikan bagian signal dan depo. Tidak ada kendala lain," katanya pada awak media, Minggu (24/2).