Kabupaten Pati Dapat Alokasi AUTP Sebanyak 700 Hektare

Diberikan kepada petani di 8 kecamatan

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Pati, pada tahun ini kembali mendapatkan alokasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 700 hektare (ha). 

Asuransi tersebut akan diberikan kepada petani di 8 kecamatan di Kabupaten Pati yang mempunyai potensi banjir, kekeringan, dan hama penyakit tinggi.

1. Asuransi pertanian beri rasa aman

Kabupaten Pati Dapat Alokasi AUTP Sebanyak 700 HektareMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memanen buah kakao di Desa Puudambu, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/11/2019).. (Dok. ANTARA FOTO/Jojon)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut, banyak pencapaian sejak penerapan asuransi pertanian. Menurutnya, dengan ikut asuransi pertanian ini agar petani merasa aman untuk berproduksi.

"Kita tidak ingin kalau kena bencana alam seperti banjir, kekeringan, bencana alam, atau sapi yang mati itu menyebabkan petani yang rugi," kata Mentan SYL, Sabtu (10/4/2021).

Setelah bergabung dalam sebuah kelompok tani dan memahami manfaat jaminan kerugian yang didapat dari program asuransi pertanian, maka petani bisa segera mendaftarkan diri. Namun, waktu pendaftaran biasanya paling lambat berlangsung 30 hari sebelum musim tanam dimulai.

"Untuk mendaftarkan diri, petani juga akan mendapat pendampingan khusus dari petugas UPTD Kecamatan serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)," pungkas Mentan SYL.

Baca Juga: Bantu Subsidi Pupuk Petani Kecil, Kementan Apresiasi Madiun

2. Berharap diikuti oleh daerah lain

Kabupaten Pati Dapat Alokasi AUTP Sebanyak 700 HektareDirektur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. (Dok. Humas Kementan)

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengapresiasi kebijakan Pemprov Jateng tersebut. Menurutnya, kehadiran Pemerintah Daerah memang diperlukan untuk melindungi petani kategori miskin.

"Dengan diikutkan asuransi lahan para petani itu, maka mereka sudah tidak perlu was-was gagal panen. Apalagi saat ini curah hujan tinggi yang berpotensi lahan pertanian mengalami kebanjiran," ujar Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy berharap kebijakan seperti ini dapat diikuti daerah lain. Selain itu, dia juga berharap petani bukan kategori miskin mengikutkan lahan pertaniannya asuransi secara mandiri.

“Makanya tugas pemerintah melakukan sosialisasi dan sebagainya. Ke depan, kami akan dorong mereka untuk mandiri. Pemerintah akan berkomitmen dengan itu, karena belum semua (ikut asuransi),” kata Sarwo Edhy.

3. Bisa mengganti kerugian akibat gagal panen

Kabupaten Pati Dapat Alokasi AUTP Sebanyak 700 HektarePuluhan lahan Pertanian di PPU terendam banjir beresiko terkena penyakit blas (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pati, Kun Saptono, berharap alokasi ini bisa mengganti kerugian gagal panen para petani akibat bencana alam maupun serangan hama.

Perlu diketahui, kecamatan yang mendapatkan alokasi AUTP tahun ini adalah Kecamatan Sukolilo, Winong, Jakenan, Dukuhseti, Margorejo, Pati, Juwana, dan Kayen.

“Kalau Kecamatan Gabus tahun ini tidak dapat karena Gabus sudah dapat tahun kemarin. Kuota cukup banyak hampir seluruhnya di Gabus, jadi ini yang 700 hektare selain ini,” kata Kun. 

Saat ini Dipertan Pati telah mengerahkan tim Balai Penyuluh Pertanian (BPP) untuk mendata kelompok tani mana saja yang akan mendapatkan bantuan AUTP.

“Kita menunggu data usulan dari kecamatan. Penerima bisa beda bisa sama dengan kurun waktu. Kalau sudah dua kali berturut-turut kemungkinan diminta ganti lokasi, agar ada pemerataan,” kata Kun.

Ia juga menjelaskan, kriteria sawah padi yang dapat diasuransikan dalam program ini adalah yang rentan terdampak banjir, kekeringan, dan serangan hama.

Teknis pencairan preminya yakni setelah kelompok tani mengajukan ke PT Jasindo selaku BUMN yang menjadi mitra AUTP. Pihaknya akan terjunkan tim penilai. Ketika tingkat kerusakan sekitar 75 persen, maka klaim akan bisa cair. (WEB)

Baca Juga: Ini yang Dilakukan Kementan untuk Jaga Harga Gabah Tetap Stabil

Topik:

  • Marwan Fitranansya
  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya