Memasuki Ramadan, Kemendag: Harga Bapok Stabil dan Pasokan Aman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan, memasuki bulan Ramadan 1442 H harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil dan ketersediaan pasokan aman.
“Selama bulan puasa dan menjelang Idulfitri. Dari hasil pantauan di Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana di hari pertama puasa ini, secara keseluruhan harga bapok stabil dan pasokan bapok tersedia. Secara umum, komoditas bapok di pasar tidak mengalami gejolak harga,” ujar Mendag Lutfi saat melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bapok secara langsung di Pasar Kosambi dan Pasar Sederhana di Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/4/2021).
1. Sinergi dengan pemerintah daerah
Lebih lanjut, Lutfi juga menekankan pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah guna menghadapi potensi kenaikan permintaan barang kebutuhan pokok menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Ia juga menilai dukungan dari pemerintah daerah juga penting dilakukan untuk memantau harga bapok di pasar secara intensif, mengidentifikasi kecukupan stok, menyiapkan jalur alternatif bila terjadi gangguan distribusi, serta melakukan komunikasi yang baik dengan media terkait informasi stabilisasi harga dan kecukupan stok bapok.
“Hari ini saya mengumpulkan 34 kepala dinas atau yang bertanggung jawab tentang perdagangan untuk memastikan ketersediaan seluruh bapok cukup dan harganya stabil. Ke-34 provinsi sudah melaporkan bahwa bapok tersedia dan harganya stabil, khususnya beras, gula, cabai, minyak goreng, dan daging sapi,” jelas Lutfi.
Baca Juga: Gak Usah Khawatir, Kemendag Jamin Stok Beras Cukup Sampai Lebaran
2. Perlu menambah pasokan untuk antisipasi
Editor’s picks
Lutfi juga menjelaskan, beberapa komoditas seperti beras, gula, dan daging sapi perlu adanya penambahan pasokan untuk mengantisipasi cadangan stok akibat iklim ekstrem, kenaikan harga internasional, dan persediaan sebelum musim giling.
Selain itu, komoditas cabai, khususnya varian rawit merah terus mengalami penurunan harga. Hal itu disebabkan adanya penurunan harga di tingkat petani seiring dengan meningkatnya produksi di daerah sentra. Menurutnya, beberapa komoditas yang perlu menjadi perhatian, yaitu beras, daging sapi, dan gula.
“Kami bersama dinas provinsi akan terus memantau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium oleh Perum Bulog. Sementara itu, untuk daging sapi, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk segera memobilisasi sapi daerah sentra produksi ke daerah sentra konsumsi, seperti wilayah Jabodetabek dan Aceh,” tuturnya.
3. Harga cabai terus menurun
Meski sempat meroket, harga komoditas cabai menunjukkan tren penurunan. Mendag Lutfi meyakini harga cabai akan terus menurun hingga Hari Raya Idulfitri. Penurunan harga diprediksikan terjadi karena adanya panen besar di daerah sentra.
Menurut Lutfi, kenaikan harga cabai rawit merah pada awal Maret 2021 disebabkan kerusakan panen di sejumlah tempat. Diketahui, kerusakan panen cabai terjadi di Kediri dan Blitar, dengan kerusakan panen 40 persen. Sementara di Wajo, Sulawesi Selatan, juga terjadi kerusakan panen hingga 70 persen.
"Karena itu, harga cabai merah besar, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah itu terjadi kenaikan harga stabil tapi tinggi," ujar Lutfi. (WEB)
Baca Juga: Kemendag Dorong Ekspor Barang Industri dan Industri Berteknologi Tinggi