Mentan Syahrul Buka Peluang Kerja Sama dengan Pemerintah Qatar

Jamin kemudahan investasi bidang pertanian dan peternakan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menghadiri pertemuan bilateral dengan Menteri Kotapraja dan Lingkungan Hidup Qatar, Abdulla Bin Abdulaziz Bin Turki Al Subaie, di Qatar, Kamis, (13/9).

Dalam pertemuan tersebut, Mentan SYL menjamin kemudahan investasi bagi Pemerintah Qatar yang ingin menanamkan modalnya pada sektor pertanian dan peternakan. Menurutnya, selama ini Qatar berperan penting dalam pembangunan jaringan pasar non-tradisional pertanian Indonesia.

"Dengan kemudahan ini, Qatar dapat memanfaatkan berbagai skema investasi pengembangan komoditas pertanian sebagai penopang kebutuhan pangan dan pasokan industri berbasis pertanian," ujar MentanSYL. 

1. Siap bangun industri pengolahan susu berskala besar

Mentan Syahrul Buka Peluang Kerja Sama dengan Pemerintah QatarMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri pertemuan bilateral dengan Menteri Kotapraja dan Lingkungan Hidup Qatar, Abdulla Bin Abdulaziz Bin Turki Al Subaie, di Qatar, Kamis, (13/9). (Dok. Kementan)

Pemerintah Qatar pun menyambut baik tawaran Indonesia. Mereka bahkan siap membangun industri pengolahan susu berskala besar. SYL menilai, kerja sama ini merupakan kesempatan bagi peningkatan nilai investasi di dalam negeri.

"Pembangunan peternakan sapi perah yang terintegrasi dengan pabrik susu berskala besar tentunya dapat memberikan peluang bagi pengembangan industri susu nasional. Apalagi kebutuhan susu kita masih dipenuhi impor. Sebab susu yang diproduksi di dalam negeri hanya mampu berkontribusi kurang lebih 20 persen," katanya.

Baca Juga: Sinergi Kementan dan Bank Dunia Bangun Pertanian Berketahanan Iklim

2. Indonesia punya potensi untuk mengisi pasar produk olahan unggas

Mentan Syahrul Buka Peluang Kerja Sama dengan Pemerintah QatarMenteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo meninjau posko penanganan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi-sapi di Jawa Timur. (dok. Kementan)

Mentan pun optimis Indonesia dapat menjadi salah satu pemasok produk pangan terbaik ke Qatar mengingat secara struktur tarif, hampir sebagian besar produk pertanian di Qatar sudah rendah. Sebagai informasi, Tarif Bea Masuk (TBM) produk pertanian di Qatar yang sudah 0 persen berjumlah 170 pos tarif (HS 2017-6 digit).

Adapun beberapa kelompok produk pertanian tersebut di antaranya binatang hidup, daging, umbi-umbian, buah, sayuran dan produk perkebunan seperti kopi, teh, gula serta produk tanaman pangan seperti gandum, beras dan jagung.

"Indonesia juga memiliki potensi untuk mengisi pasar produk olahan unggas di Qatar karena sudah memiliki status kesehatan hewan dan akreditasi standar rumah potong hewan yang baik," katanya.

3. Neraca perdagangan Indonesia ke Qatar mengalami surplus

Mentan Syahrul Buka Peluang Kerja Sama dengan Pemerintah QatarMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri pertemuan bilateral dengan Menteri Kotapraja dan Lingkungan Hidup Qatar, Abdulla Bin Abdulaziz Bin Turki Al Subaie, di Qatar, Kamis, (13/9). (Dok. Kementan)

Berdasarkan data, neraca perdagangan Indonesia ke Qatar mengalami surplus sebesar USD 10, 02 juta pada 2021. Angka tersebut masih bisa dioptimalkan mengingat potensi perdagangan produk pertanian Indonesia-Qatar masih terbuka lebar.

Sementara itu, ekspor utama komoditas pertanian Indonesia ke Qatar di antaranya meliputi obat hewan (USD 3,77 juta), kelapa sawit (USD 1,81 juta), kelapa (USD 1,82 juta), kakao (USD 756,52 ribu), pakan hewan (USD 340,29 ribu), pisang (USD 352,28 ribu), dan nanas (USD 276,55 ribu).

"Saya kira dengan usaha maksimal serta dukungan dari KBRI Doha, Indonesia siap untuk menjadi salah satu mitra utama Qatar sebagai pemasok komoditas pangan dan industri berbasis pertanian," tegas Mentan SYL. (WEB)

Baca Juga: 3 Cara Kementan untuk Pulihkan Sektor Peternakan Pasca Wabah PMK

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya