Pemdaprov Jabar Upayakan Inflasi Tetap Terkendali

Agar harga-harga tetap terjangkau

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) berkomitmen untuk terus mengawal dan menjaga stabilitas inflasi. 

Hal tersebut disampaikan Sekretariat Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman saat menghadiri Rilis Berita Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar di kantor BPS Jabar, Kota Bandung, Kamis (2/5).

Ia mengatakan, menjaga stabilitas inflasi menjadi salah satu kewajiban pemerintah dalam memastikan harga-harga tetap terjangkau bagi masyarakat. 

“Mengapa pemerintah sangat rewel sekali dan harus konsisten dalam mengawal inflasi agar terkendali karena kalau inflasi tidak terkendali, maka harga-harga akan naik. Kalau harga-harga naik, daya beli turun. Kalau daya beli turun, maka konsumsi akan turun. Kalau konsumsi turun, masyarakat pasti miskin,” katanya.

1. Sampaikan empat hal yang memerlukan perhatian serius

Pemdaprov Jabar Upayakan Inflasi Tetap Terkendaliilustrasi orang belanja di pasar (pexels.com/Oleksandr P)

Herman melanjutkan, pengendalian inflasi menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia pun menekankan ada empat hal yang sangat memerlukan perhatian serius.

Pertama adalah bagaimana harga-harga dapat tetap terjangkau. Kedua, pentingnya kepastian pasokan barang dan jasa. Ketiga, komunikasi yang efektif antartingkatan pemerintahan, mulai dari provinsi, kabupaten hingga desa dengan memanfaatkan data sebagai basis komunikasi. 

“Terakhir (keempat), ada kabupaten yang diberikan atensi khusus, yang harus menjaga konsistensi. Yang lainnya, kabupaten kota harus elaborasi dan berkolaborasi dengan pemerintah provinsi,” ucapnya. 

Baca Juga: Realisasi Dana CSR Jabar Naik Jadi Rp251 Miliar

2. Manfaatkan data dari BPS

Pemdaprov Jabar Upayakan Inflasi Tetap Terkendaliilustrasi inflasi. (dok.idx)

Herman menambahkan, dengan memanfaatkan data statistik dari BPS, Pemdaprov Jabar dapat memantau dan mengendalikan inflasi dengan lebih efektif. 

“Ini juga memungkinkan bagi pemda kabupaten kota untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian inflasi di wilayah mereka masing-masing,” katanya.

3. Soroti pentingnya literasi statistik

Pemdaprov Jabar Upayakan Inflasi Tetap Terkendaliilustrasi Perpustakaan (pexels/Element5 Digital)

Pada kesempatan tersebut, Herman juga menyoroti pentingnya literasi statistik bagi masyarakat dan ASN yang menurutnya masih perlu ditingkatkan. Ia menilai, literasi statistik menjadi pondasi penting dalam pengambilan keputusan yang efektif.

“Teman-teman BPS terbuka secara online, data-data ini bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Pertanyaannya, berapa banyak yang mengakses data-data itu untuk mengambil keputusan di perusahaan, lingkungan keluarga, dan lebih jauh, di pemerintah," katanya. 

"Ini menjadi PR. Kami akan koordinasi dengan teman-teman dari Perpusnas, Kementerian Pendidikan, dan dari multistakeholder," sambung Herman. 

Menurut data, hanya sekitar 0,01 dari 1.000 orang Indonesia yang memiliki minat dalam membaca. Herman berharap mudah-mudahan dari 0,01 tersebut termasuk individu yang tertarik dengan bidang statistik. 

“Kita akan konsultasikan sehingga ke depan, bagaimana data-data BPS ada di perpustakaan desa, di taman baca sehingga masyarakat didekatkan dengan data statistik, yang pada akhirnya mereka memanfaatkan. Tentu harus ada sosialisasi edukasi agar masyarakat mengerti," pungkasnya. (WEB)

Baca Juga: Ini Harapan Pj Gubernur Jabar Saat Musrenbang 2024

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya