Ketersediaan Pupuk Subsidi Lebihi Stok Minimum Pemerintah

Distribusi gunakan data e-RDKK

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat, hingga 20 April 2021, stok pupuk subsidi yang berada di gudang lini I (produsen) sampai dengan lini IV (kios resmi) sebanyak 2,2 juta ton. Jumlah ini mencukupi untuk kebutuhan selama enam minggu ke depan.

Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, stok tersebut lebih dari tiga kali lipat dari stok minimum pemerintah. Dengan begitu, cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di musim tanam ini. 

"Kami selalu berusaha memastikan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan aturan yang ada, baik itu Permendag maupun Permentan," kata Wijaya, Rabu (21/4). 

1. Didukung jaringan distribusi yang memadai

Ketersediaan Pupuk Subsidi Lebihi Stok Minimum PemerintahPT Pupuk Indonesia (Persero) mendorong distributor untuk meningkatkan stok pupuk nonsubsidi di kios-kios. (Dok. Pupuk Indonesia)

Lebih lanjut Wijaya menjelaskan, untuk membantu kelancaran penyaluran pupuk subsidi, Pupuk Indonesia didukung jaringan distribusi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Di antaranya memiliki sembilan unit pengantongan, enam unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, dan 6.000 lebih truk.

"Selain itu, ada juga 595 gudang dengan kapasitas 3,1 juta ton, dan memiliki jaringan distributor sebanyak 1.200 dengan 29.000 lebih kios resmi," sebut Wijaya. 

Pupuk Indonesia juga telah menerapkan teknologi digital dalam pendistribusian pupuk, melalui sistem Distribution Planning and Control System yang dapat memonitor posisi pengiriman barang, dan memantau stok hingga ke level kios secara real time.

Baca Juga: Kementan Pantau Ketersediaan Pupuk Subsidi bagi Petani agar Tercukupi

2. Pupuk subsidi sudah didistribusikan

Ketersediaan Pupuk Subsidi Lebihi Stok Minimum PemerintahIlustrasi penyaluran pupuk subsidi. (Dok. Pupuk Indonesia)

Wijaya menyatakan, selama enam minggu ke depan, pupuk subsidi sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia. Ia berharap, pupuk yang telah terdistribusi dapat mencukupi kebutuhan para petani.

"Sehingga potensi kelangkaan atau kekurangan stok dapat dicegah sejak dini. Semua fasilitas dan jaringan distribusi Pupuk Indonesia Group, kami pastikan berjalan optimal untuk menyambut musim tanam kedua ini," imbuhnya.

Sebagai produsen, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Adapun pada 2021 alokasi pupuk subsidi dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.

Selain kewajiban menyalurkan pupuk subsidi, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk non-subsidi yang saat ini berjumlah 831 ribu ton.

3. Jumlah terbatas, distribusi pakai data e-RDKK

Ketersediaan Pupuk Subsidi Lebihi Stok Minimum PemerintahDirektur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. (Dok. Humas Kementan)

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menyatakan, jumlah pupuk subsidi terbatas. Distribusi pun dilakukan  sesuai dengan data pada elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).

“Jumlah pupuk subsidi sangat terbatas. Oleh karena itu, kami menggunakan sistem tertutup melalui e-RDKK untuk mendistribusikannya. e-RDKK berisi data petani penerima bantuan, serta jumlah pupuk yang akan diterimanya,” jelas Sarwo Edhy. (WEB)

Baca Juga: Ditjen PSP Kementan Bangun 2 Embung di Papua Barat

Topik:

  • Ridho Fauzan
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya