World Water Forum ke-10 Bahas Dampak Perubahan Iklim pada Pertanian

Terdapat berbagai sesi diskusi

Jakarta, IDN Times - Beberapa agenda diskusi masih mengisi sesi-sesi akhir World Water Forum ke-10, di Nusa Dua, Bali, Jumat (24/5).

Salah satunya diskusi tentang bagaimana mengatasi perubahan iklim yang berdampak kepada air di bidang pertanian dengan berbagai karakteristik demografi, sosial-ekonomi di daerah.

1. Menyampaikan penerapan konsep Climate Smart Agriculture (CSA)

World Water Forum ke-10 Bahas Dampak Perubahan Iklim pada PertanianMenteri PUPR Basuki Hadimuljono saat memimpin jalannya Pertemuan Tingkat Menteri di World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). (dok. Kementerian PUPR)

Indonesia juga akan membagikan pengalamannya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Misalnya, pada sesi bertema Foresight Climate Change Impact Indonesia: Strategy for Adaptation, Deputi Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bidang Sarana dan Prasarana Evan Maksum akan menyampaikan penerapan konsep Climate Smart Agriculture (CSA).

Konsep tersebut berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian, ketahanan pangan, serta pengurangan emisi. 

Pendekatan CSA ini, menekankan pentingnya adaptasi terhadap keunikan geografis, konteks budaya, dan ekonomi, serta memfasilitasi pemahaman komprehensif tentang tantangan dan peluang.

Hal ini berkesesuaian dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 500 kabupaten/kota.

Baca Juga: Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund

2. Melakukan beberapa sesi sintesis

World Water Forum ke-10 Bahas Dampak Perubahan Iklim pada PertanianMenteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Presiden World Water Council Loic Fauchon (kiri) menyampaikan paparan dalam agenda Adoption Ministerial Declaration and Closing Remarks Pertemuan Tingkat Menteri World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali. (dok. Media Center World Water Forum 2024)

Selain itu, hari ini juga dilakukan beberapa sesi sintesis, yaitu sesi yang akan menyimpulkan pembahasan dan diskusi yang telah dilakukan selama empat hari sebelumnya. 

Beberapa sesi sintesis antara lain tentang “Air yang aman untuk semua”, “Pencegahan dan penanggulangan banjir terpadu”, hingga “Skema khusus dan insentif untuk mempromosikan green finance”. 

World Water Forum ke-10 akan ditutup dengan closing ceremony yang akan dilaksanakan 16.40-18.10 WITA, di Mangupura Hall, Bali International Convention Center (BICC). Di akhir closing ceremony, akan ditandai dengan penyerahan tuan rumah World Water Forum ke-11 kepada Arab Saudi.

3. Peserta akan disuguhi dengan acara malam budaya

World Water Forum ke-10 Bahas Dampak Perubahan Iklim pada PertanianSiluet Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (ketiga kiri) bersama para delegasi Pertemuan Tingkat Menteri dalam agenda Adoption Ministerial Declaration and Closing Remarks pada rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali. (dok. Media Center World Water Forum 2024)

Setelah seluruh sesi formal selesai, pada malam hari peserta World Water Forum ke-10 akan disuguhi dengan acara malam budaya Cultural Night di Taman Bhagawan. 

Peserta disambut dengan festival kuliner, pertunjukan budaya, kerajinan, musik daerah, hingga pameran produk unggulan dari daerah-daerah di Indonesia. 

Di acara ini peserta juga dapat membeli souvenir khas Indonesia di sejumlah toko untuk dibawa pulang ke negara masing-masing. (WEB)

Baca Juga: World Water Forum Rumuskan Prioritas di Empat Kawasan

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya