Agum Gumelar: Ada Purnawirawan TNI Dukung Gerakan Ganti Pancasila

Pancasila tidak bisa diganti-ganti

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL), Agum Gumelar menyebut ada purnawirawan TNI yang ingin menyingkirkan Pancasila dan menggantinya dengan ideologi lain.

Pancasila merupakan falsafah Republik Indonesia (RI). Bagi Agum, Pancasila menyatukan seluruh perbedaan yang ada di negara ini dan tidak boleh diganti dengan ideologi lainnya.

"Purnawirawan mendukung gerakan mengganti Pancasila dan itu ada, saya benar-benar keras ke mereka, hei kalian prajurit sapta marga kenapa jadi begini!" ucap Agum saat memberikan sambutan dalam acara 'Saran Kebangsaan,' Minggu (17/9/2023).

1. Purnawirawan tidak boleh meninggalkan sapta marga

Agum Gumelar: Ada Purnawirawan TNI Dukung Gerakan Ganti PancasilaPimpinan purnawirawan TNI-Polri bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (22/5/2023). (dok. Sekretariat Presiden)

Agum yang juga merupakan Ketua Umum DPP Perpabri atau Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-POLRI menegaskan, seorang purnawirawan tidak boleh sama sekali lupa atau meninggalkan sapta marga.

Adapun sapta marga yang dimaksud terdiri atas dua poin. Marga pertama adalah menyatakan bahwa TNI atau purnawirawan TNI merupakan warga negara NKRI yang bersendikan pancasila.

Marga kedua berbunyi kami patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak kenal menyerah.

"Tidak ada purnawirawan yang masih terus ingin mengabdi meninggalkan marga sapta, itu tabu, tidak boleh. Kewajiban saya untuk mengingatkan," kata Agum.

Baca Juga: Prabowo, Ganjar, dan Anies, Mana yang Sesuai Kriteria Agum Gumelar?

2. Purnawirawan ada juga yang nyeleneh

Agum Gumelar: Ada Purnawirawan TNI Dukung Gerakan Ganti PancasilaPrabowo Subianto dalam acara reuni akbar dan halal bihalal purnawirawan TNI-Polri di JEC, Bantul, DIY, Rabu (3/5/2023). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kendati begitu, Agum menyatakan jumlah purnawirawan yang bersikap melenceng seperti itu tidak banyak jumlahnya.

"Memang ada juga yang kok lupa sama sapta marga, ada juga 1-2, dari beberapa puluh ribu yang nyeleneh itu ada, termasuk yang mau ganti Pancasila. itu perlu saya luruskan," ujar Agum.

3. Indonesia tidak boleh hancur seperti Uni Soviet

Agum Gumelar: Ada Purnawirawan TNI Dukung Gerakan Ganti PancasilaWilayah Uni Soviet (britannica.com)

Indonesia, sambung Agum, mesti jadi negara besar sehingga Pancasila dibutuhkan sebagai landasan hidup masyarakat Indonesia agar bisa tetap bersatu padu.

Tanpa itu, Indonesia terancam menjadi negara bubar seperti Uni Soviet yang hancur menjadi banyak negara lain.

"Uni Soviet gagal, pecah jadi berbagai negara. Uni Soviet gagal mengatasi peralihan dari masyarakat tertup ke masyarakat terbuka. Kita tidak ingin jadi bangsa yang bubar dan pecah, kita mau jadi bangsa besar," kata Agum.

Baca Juga: Agum Gumelar: Pemilu 2024 Tidak Boleh Lebih Jelek dari 2019

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya