Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Lahar Dingin Marapi di Zona Merah

- Menteri Sosial akan merelokasi dua posko pengungsian korban banjir lahar dingin Gunungan Marapi.
- Posko pengungsian dan dapur umum akan dipindah sejauh 1,7 meter dari titik terluar zona aliran lahar Marapi.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini akan merelokasi dua posko pengungsian korban banjir lahar dingin Gunungan Marapi, Sumatera Barat. Pasalnya, dua posko bantuan tersebut berdiri di zona merah.
Hal tersebut diketahui Risma usai meninjau posko pengungsian di Kabupaten Agam pada Kamis (16/5/2024).
"Penyebaran (aliran lahar dingin) ini yang saya khawatirkan salah meletakkan posko pengungsian. Saya cepat curiga karena aliran lahar ternyata tidak jauh dari posko, kemudian saya pasang geotach, ternyata saya berdiri di tempat aliran lahar (berdasarkan peta potensi aliran lahar)," katanya di Kemensos, Jakarta, Jumat (17/5/2024 ).
1. Posko dipindahkan sejauh 1,7 meter

Untuk itu, Risma meminta agar posko pengungsian dan dapur umum untuk dipindah sejauh 1,7 meter dari titik terluar zona aliran lahar Marapi.
"Saya meminta yang koordinir posko pengungsian dan dapur umum agar digeser, dan alhamdulillah malam itu, Pak Bupati menyampaikan akan memindahkan ke agak yang lebih jauh. Ini semua saya jelaskan menggunakan peta ini," katanya sambil menunjuk peta pemindahan lokasi.
2. Potensi longsoran pasca erupsi

Risma mengatakan, berdasarkan data dari petugas Pos Pemantau Gunung Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masih banyak tumpukan material pasca erupsi di kaldera yang berpotensi turun melalui aliran-aliran lahar.
"Untuk itu yang harus dilakukan adalah kita menyiapkan pengungsian lagi terutama Kemensos dan anak-anak untuk menampung kemungkinan yang mereka selama ini tinggal di aliran-aliran lahar itu, terutama untuk lansia," kata Risma.
3. Kemensos siapkan jalur evakuasi

Selanjutnya, Kemensos beserta pihak terkait akan membentuk posko 24 jam yang berfungsi memberikan informasi dan membantu masyarakat jika ada potensi bencana.
"Kami juga akan menyiapkan jalur evakuasi dan penanda jalur berbahaya untuk meminimalisir dampak bencana," ucapnya.