Ahmad Dhani: Ahok Kuat Karena Ada Konglomerat di Belakangnya

Padahal, Dhani kenalan dengan konglomerat itu lebih dulu

Ahmad Dhani tak henti-hentinya melancarkan serangan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dhani yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebutkan bahwa secara teknis Ahok akan memenangkan Pilkada DKI 2017 mendatang.

Kenapa Ahmad Dhani berpikir seperti itu?

Ahmad Dhani: Ahok Kuat Karena Ada Konglomerat di Belakangnya

Ahmad Dhani berspekulasi bahwa tak ada satu pun calon yang dapat menandingi Ahok secara teknis. Hal ini dikarenakan ada sejumlah konglomerat besar yang mendukung Ahok di Pilgub DKI mendatang.

Dia tahu Ahok berencana untuk maju independen dan ada konglomerat di belakangnya. Dhani mengaku tahu satu nama konglomerat yang super kuat itu. Menurut Dhani, Ahok juga tidak hanya didukung satu saja, melainkan empat konglomerat yang super kuat.

Ayah dari Al, El dan Dul ini menganggap bahwa Ahok sebenarnya tidak sekuat yang dibayangkan. Hanya saja orang-orang di belakangnya Ahok itu yang menguatkannya. Dhani juga mengklaim bahwa Ahok merupakan orang yang pro-konglomerat, bukan pada rakyat jelata.

Tidak hanya itu saja, Dhani juga melihat konglomerat itu merupakan orang yang juga ada di belakang Presiden Jokowi. Dia juga mengklaim kenal duluan dengan konglomerat tersebut sebelum Ahok. Konglomerat itu bukan dari partai dan dia memang tak pernah terlihat di televisi dan majalah. Ahmad Dhani melihat sebetulnya sangat mudah mengalahkan Ahok. Akan tetapi, untuk mewujudkan itu semua, yang harus dikalahkan terlebih dahulu adalah konglomerat di belakang Ahok.

Dhani saat ini masih masuk bursa calon gubernur Jakarta dari PKB. Dia menyambut baik kesempatan ini dan siap menantang Ahok. Namun, PKB ternyata juga melirik Ahok. Popularitas Ahok di kalangan kader PKB pun dikatakan sangat kuat.

Dhani diminta berhati-hari sebelum berbicara.

Ahmad Dhani: Ahok Kuat Karena Ada Konglomerat di Belakangnya

Sebuah pernyataan Dhani muncul saat konferensi pers di kediamannya di Pondok Indah Jakarta Selatan, pada Senin, 21 Maret 2016. Dalam konfrensi pers tersebut, dia mengatakan kalimat yang berbau SARA:

Kamu ini kan turunan Majapahit, Mataram. Jadi, Indonesia ini tanah warisan Nusantara, warisan leluhur nenek moyang kita, bukan nenek moyang Ahok kan?"

Ucapan Dhani langsung mendapatkan komentar dari sejumlah pihak, salah satunya adalah aktivis Mochamad Fadjroel Rachman. Dia mengatakan bahwa ucapan Ahmad Dhani tentang Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu menyinggung isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).

Dia menyarankan agar Dhani lebih banyak belajar. Pernyataan Dhani tersebut tidak hanya hampir menyerempet kepada kebencian tetapi juga ada unsur ketidaktahuan dan kurang belajar. Serangan ini juga bukan pertama kalinya yang dilakukan oleh Dhani kepada Ahok.

Topik:

Berita Terkini Lainnya